Harga Emas Dunia Dekati Rekor, Logam Mulia Antam Hampir Rp 1 Juta/Gram
Harga emas dunia melanjutkan kenaikan mencapai US$ 1.916,91 per ons pada perdagangan pagi ini, hanya US$ 3 di bawah rekor harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 1.9230,3 pada September 2011 lalu. Logam mulia Antam pun mencatatkan kenaikan harga mencapai Rp 8.000 menjadi Rp 997 ribu per gram.
Mengutip Reuters, kenaikan harga emas didorong oleh ketegangan hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok yang kian meningkat. Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengatakan Washington dan sekutunya harus menggunakan lebih banyak cara-cara kreatif dan tegas untuk menekan Tiongkok mengubah cara berbisnis.
Di sisi lain, Gedung Putih dan Senat Republik AS menyepakati RUU yang memuluskan stimulus tambahan untuk penanganan dampak virus corona. Emas cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus luas dari bank sentral karena dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Indeks dolar turun 0,1% ke level terendah dua tahun dekat terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya. Sementara saham berjangka AS tergelincir dan saham Asia berada di area defensif dalam perdagangan Senin pagi.
Lebih dari 16 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh coronavirus baru secara global dengan kematian mencapai 350 ribu.
Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas pada akhir pekan lalu mengatakan para spekulan meningkatkan posisi bullish mereka di COMEX kontrak emas dan perak dalam seminggu terakhir hingga 21 Juli.
Sementara di dalam negeri, harga logam mulia Antam naik untuk seluruh produk yang dijual berdasarkan bobot. Harga penjualan kembali emas Antam juga terdongkrak Rp 7.000 menjadi Rp 896 ribu per gram.
Berikut harga emas Antam, Senin 27 Juli 2020:
Emas batangan 0,5 gram: Rp 528.500
