Keuangan Negara Tertekan, Inggris Berencana Batalkan Kenaikan Pensiun

Agustiyanti
20 Juni 2021, 11:05
Inggris, pandemi corona, covid-19, anggaran
ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville/RWA/sa.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tengah berupaya mengendalikan biaya yang membengkak akibat Pandemi Covid-19.

Pemerintah Inggris tengah mempertimbangkan untuk membatalkan kenaikan uang pensiun hari tua sebesar 6%. Ini merupakan bagian dari upaya Perdana Menteri Boris Johnson untuk mengendalikan biaya di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Mengutip Reuters, kampenye pemilihan Partai Konservatif pada 2019 menjanjikan kenaikan pensiun negara setiap tahun dengan tingkat inflasi tahunan tertinggi, pertumbuhan upah atau 2,5%.

Upah tahunan dalam tiga bulan hingga April 2021 tumbuh secara tahunan mencapai 5,6%, sebagian karena pandemi Covid-19. Kenaikan upah ini menciptakan kelebihan US$ 4 miliar poundsterling untuk pembayaran pensiunan.

The Sunday Times mengatakan bahwa Kementerian Keuangan ingin memutuskan sementara hubungan antara kenaikan upah dan pensiun selama satu tahun.

"Para pensiunan akan melewatinya dengan sangat baik. Secara politis, bukan hal yang sulit untuk memberlakukannya selama satu tahun," demikian tertulis dalam surat kabar tersebut, mengutip seorang menteri yang tidak disebutkan namanya.

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak juga khawatir dengan potensi biaya tahunan 5 miliar poundsterling untuk rencana perawatan sosial bagi orang tua yang akan dibahas akhir pekan ini. Belum lagi rencana pemerintah Inggris terkait pembelian kapal pesiar pemerintah untuk mempromosikan ekspor.

Namun, ditanya tentang laporan tersebut, Juru Bicara Pemerintah Inggris mengatakan perdana menteri dan kanselir saat ini tengah bekerja sama secara erat dan telah berada di depan selama Pandemi Covid-19.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...