AS Temukan 8 Kasus Miokarditis pada Anak yang Disuntik Vaksin Pfizer
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah menerima laporan delapan kasus miokarditis, sejenis peradangan jantung, pada anak-anak berusia 5-11 tahun yang menerima vaksin Pfizer (PFE.N) dan BioNTech's Covid-19.
CDC sebelumnya mengatakan bahwa tingkat pelaporan miokarditis untuk anak laki-laki berusia 16 hingga 17 tahun mencapai lebih dari 69 kasus per juta dosis kedua yang diberikan dan sekitar 40 kasus per juta dosis kedua pada anak laki-laki berusia 12-15 tahun.
Miokarditis adalah kondisi terjadinya peradangan atau inflamasi pada otot jantung (miokardium). Otot ini bertanggung jawab pada fungsi jantung dalam memompa darah ke seluruh organ tubuh. Ketika otot ini mengalami peradangan, maka fungsi jantung dalam memompa darah pun akan terganggu. Akibatnya, muncul gejala-gejala berupa nyeri dada, gangguan irama jantung, dan sesak napas.
Badan tersebut tidak mengatakan apakah mereka percaya ada hubungan antara kasus miokarditis dan vaksin atau mengungkapkan tingkat miokarditis pada kelompok usia tanpa vaksin.
Hingga kemarin, mereka telah memeriksa data lebih dari tujuh juta dosis vaksin pada kelompok usia 5-11 tahun, terdiri dari 5,1 juta dosis pertama dan 2 juta dosis kedua. Adapun CDC mengatakan kasus-kasus tersebut mengalami gejala yang ringan.
Kasus-kasus tersebut dilaporkan dalam Sistem Pelaporan Kejadian Tidak Bermanfaat Vaksin AS dan dipresentasikan oleh CDC kepada panel penasihat ahlinya.
Regulator obat Amerika Serikat (FDA) pada Juni 2021 telah menambahkan peringatan pada keterangan vaksin Covid-19 yang diproduksi Pfizer Inc /BioNTech dan Moderna. Peringatan ini menunjukkan risiko langka peradangan jantung setelah penggunaan vaksin tersebut.
Mengutip Antara, FDA mengatakan, lembar fakta untuk penyedia layanan kesehatan telah direvisi untuk setiap vaksin. Revisi dilakukan dengan memasukkan peringatan bahwa laporan efek samping vaksin ini menunjukkan peningkatan risiko miokarditis dan perikarditis.
Peningkatan risiko ini biasanya terjadi setelah pemberian suntikan vaksin dosis kedua. Efek samping ini bisa menimbulkan gejala dalam beberapa hari setelah vaksinasi.
FDA mencatat lebih dari 1.200 kasus miokarditis atau perikarditis telah dilaporkan ke Sistem Pelaporan Kejadian Membahayakan Vaksin (VAERS) AS pada 11 Juni 2021. Ini merupakan efek dari sekitar 300 juta dosis vaksin mRNA yang diberikan di AS.
Kasus-kasus itu tampaknya lebih tinggi pada laki-laki dan dalam sepekan setelah dosis vaksin kedua. CDC mengidentifikasi 309 kasus pasien rawat inap akibat peradangan jantung pada orang di bawah usia 30 tahun. Dari total pasien tersebut, sebanyak 295 orang di antaranya telah dipulangkan.