CDC: Tingkat Kematian di AS Relatif Rendah di Tengah Lonjakan Omicron

Agustiyanti
30 Desember 2021, 23:22
omicron, kasus as, amerika serikat
ANTARA FOTO/REUTERS/Caitlin Ochs/nz/cf
Data awal AS menunjukkan Omicron memiliki rasio rawat inap terhadap kasus yang lebih rendah daripada varian Delta, penyakit menular teratas AS saat ini.

Tingkat kematian dan rawat inap di Amerika Serikat akibat Covid-19 relatif rendah meski ada lonjakan kasus Covid-19 akibat penyebaran varian Omicron

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Rochelle Walensky menyebut rata-rata kasus harian tujuh hari terakhir naik 60% dibandingkan pekan sebelumnya menjadi sekitar 240.400 per hari. Sementara itu, rata-rata tingkat rawat inap harian untuk periode yang sama naik 14% menjadi sekitar 9.000 per hari  dan kematian justru turun sekitar 7% menjadi 1.100 per hari. 

"Dalam beberapa minggu yang singkat, varian Omicron telah meningkat pesat di seluruh negeri, dan kami berharap akan terus beredar dalam beberapa minggu mendatang. Sementara kasus telah meningkat secara substansial dari minggu lalu, rawat inap dan kematian tetap relatif rendah sekarang," ujar Walensky seperti dikutip dari Reuters. 

Data awal AS menunjukkan Omicron memiliki rasio rawat inap terhadap kasus yang lebih rendah daripada varian Delta, penyakit menular teratas AS saat ini. Anthony Fauci menyebut vaksin booster sangat penting untuk perlindungan. 

"Semua indikasi menunjukkan tingkat keparahan Omicron yang lebih rendah dibandingkan Delta. Vaksin Booster sangat penting  dalam menghadapi Omicron,” kata dia. 

Baik Fauci maupun Walensky memperingatkan bahwa data tambahan kematian dan rawat inap cenderung lebih rendah dari data kasus dalam dua minggu terakhir. 

Fauci mengatakan, mungkin saja suntikan booster kedua diperlukan, tetapi data lebih lengkap tidak dapat diketahui tanpa mengetahui daya tahan perlindungan yang ditawarkan booster kedua yang saat ini belum ada ditanya. 

"Sebelum kita mulai berbicara tentang suntikan keempat, akan sangat penting bagi kita untuk menentukan daya tahan booster, terutama dampak suntikan ketiga mRNA dan suntikan kedua J&J untuk mencegah keparahan,” katanya.

Ia mengatakan, pihaknya belum memiliki informasi terkait efektivitas booster. Namun, ia meduga dosis-dosis penguat tambahan mungkin dibutuhkan di masa depan. 

Pemerintah AS berencana menyediakan 500 juta tes antigen  untuk membantu mengatasi lonjakan kasus.  "Departemen Pertahanan dan HHS sedang mengeksekusi ini dengan jadwal yang lebih cepat,” katanya.

Pakar penyakit telah mempertanyakan aturan panduan CDC baru-baru ini yang mengurangi separuh periode isolasi untuk virus corona tanpa gejala. Mereka tidak memiliki perlindungan yang dapat mengakibatkan lebih banyak infeksi karena Amerika Serikat menghadapi rekor lonjakan kasus.

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...