Australia Bersiap Perlakukan Covid-19 Seperti Flu

Agustiyanti
12 Maret 2022, 16:57
australia, kasus covid-19, hidup bersama pandemi, endemi, flu, covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott/hp/cf
Ilustrasi. Australia melaporkan kasus baru Covid-19 pada Jumat (11/3) mencapai 35.077 kasus.

Australia bersiap untuk pindah ke fase normal baru dalam hidup berdampingan dengan Covid-19. Pemerintah Negeri Kangguru ini akan menganggap Covid-19 seperti flu.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison kebijakan ini baru akan diputuskan setelah pemerintah Australia berkonsultasi dengan pakar kesehatan. Sehari setelah bertemu dengan kabinet nasional negara bagian dan para pemimpin federal, Morrison mengatakan kepada wartawan pada Sabtu pagi bahwa mereka telah membahas pemindahan ke "Fase D" dari rencana respons pandemi nasional.

Advertisement

"Bandara kami buka lagi, kedatangan internasional bisa datang, sekarang ada keringanan karantina untuk orang yang kembali, jadi kami cukup banyak di Fase D," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (12/3). 

Ia mengatakan para pemimpin negara bagian ingin membatalkan persyaratan isolasi untuk kontak dekat kasus Covid-19. Namun, mereka akan mencari saran lebih lanjut tentang ini dari panel ahli.

Australia Barat dan Northern Territory tertinggal satu bulan dari negara bagian timur dalam melonggarkan pembatasan. Pejabat kesehatan di New South Wales, negara bagian terpadat, minggu ini menyatakan kekhawatiran tentang peningkatan sub-varian BA.2 baru dari Omicron. Varian baru ini berpotensi meningkatkan kasus harian pada akhir bulan ini hingga dua kali lipat dari angka terbaru sekitar 15.000. 

Pakar Biosekuriti dari University of New South Wales, Sydney pada bulan lalu mengatakan, Covid-19 tidak akan pernah menjadi penyakit endemik dan akan selalu berperilaku seperti virus epidemi. Meskipun penyakit endemik dapat terjadi dalam jumlah yang sangat besar, menurut dia, jumlah kasus tidak akan berubah dengan cepat pada virus corona.

“Jika jumlah kasus berubah, itu perlahan dan biasanya selama bertahun-tahun. Penyakit epidemi, di sisi lain, meningkat pesat selama beberapa hari hingga minggu,” katanya, seperti dikutip dari CNBC. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement