Puisi Ridwan Kamil Mengikhlaskan Kepergian Eril
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengikhlaskan kepergian putranya, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril yang terseret arus saat berenang di sungai Aare di Bren, Swiss. Keluarga Ridwan Kamil pada Jumat (3/6) telah menyatakan Eril wafat setelah pencarian yang belum menemui hasil hingga lebih dari sepekan berlalu.
Dalam sebuah unggahan di akun media sosialnya, Ridwan Kamil menuliskan sebuah puisi disertai dengan video yang menggambarkan momen sebelum dirinya dan keluarga kembali ke Indonesia. Dalam video tersebut, Ridwan terlihat mengumandangkan adzan dan menggelar salat jenazah di tepi sungai Bern. Keluarga juga memasang sebuah penanda yang menunjukkan kepergian Eril.
Ridwan Kamil dalam unggahan tersebut juga menyatakan keluarga telah melepas dan mengikhlaskan kepergiaan sang anak. Seluruh keluarga telah kembali ke Indonesia meski pencarian jenazah Eril akan terus dilakukan hingga waktu yang tak ditentukan.
"Innalilahi wainna illaihi rajiun. Dengan ini kami secara resmi melepas dan mengikhlaskan sepenuh hati atas berpulangnya anak kami tercinta ananda Emmeril Kahn Mumtadz," ujar Ridwan Kamil dalam akun Instagramya.
Berikut puisi lengkap Ridwan Kamil dalam akun Instagramnya:
Wahai Sungai Aare,
Sebagai sesama mahluk Allah SWT, aku titipkan jasad anak kami kepadamu.
Sudah kukumandangkan adzan terbaikku di tepi batasmu..
Bahagiakan dia dalam keindahanmu.
Selimuti dia dalam kehangatanmu.
Lindungi dia dalam kemegahanmu.
Sucikan dia dalam kejernihanmu.
Jadikan doa-doa kami menjadi cahaya penerang jasad syahidnya di dasarmu.
Engkau sudah ditakdirkan sebagai tempat terindah dan terbaik baginya untuk bertemu dengan pemilik dan pelindung sejatinya, Allah SWT.
Berjanjilah padaku, wahai Sungai Aare.
***
Innalilahi wainna illaihi rajiun,
Dengan ini kami secara resmi melepas dan mengikhlaskan sepenuh hati atas berpulangnya anak kami tercinta ananda Emmeril Kahn Mumtadz.
Mohon dimaafkan, jika semasa hidupnya ada kekhilafan dan kesalahan.
Kami sekeluarga sudah kembali ke tanah air dan akan melaksanakan doa bersama bada zuhur dan bada ashar, besok Sabtu bagi yang berkenan di kediaman Gedung Pakuan Bandung.
Hatur nuhun.
*pencarian jasad Eril akan terus dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Peristiwa hilangnya putra sulung Ridwan bermula pada Kamis (26/5) siang, ketika Eril sedang berenang bersama adiknya Camillia Laetitia Azzahra dan temannya di Sungai Aare, Bern, Swiss. Eril yang merupakan perenang ulung, terseret arus sungai yang deras.
Eril berada di Swiss ditemani keluarganya untuk mencari perguruan tinggi jenjang S2. Sementara itu, Ridwan Kamil berada di Inggris melakukan perjalanan dinas luar negeri bersama dengan delegasi lainnya dari Jawa Barat. Mendengar kabar putranya, Ridwan bergegas pergi ke Swiss.
Menurut penjelasan kepolisian Swiss, Eril mengalami situasi darurat ketika berenang di sungai tersebut. Sejak menerima laporan orang hilang, polisi dan tim SAR bersama keluarga terus berupaya keras untuk menemukan pemuda berusia 22 tahun itu.
Pihak keluarga Ridwan Kamil telah resmi menyatakan Eril meninggal dunia pada Jumat (3/6). Proses pencarian Eris masih dilanjutkan, meski keluarga telah kembali ke Indonesia. Kini, pemantauan pencarian Eril di Swiss diwakilkan oleh adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman.
Istri Ridwan Kamil, Atalia Praraya sebelumnya menyampaikan perpisahannya dengan Eril dalam unggahan di akun Instagramnya pada Kamis (2/6). Ia juga memposting fotonya bersama sang suami dan putri mereka, Camillia Laetitia Azzahra sedang duduk di tepian Sungai Aare.
"Di sungai Aare yang luar biasa indah dan cantik ini, mamah lepaskan kamu untuk kita bertemu lagi cepat atau lambat," kata Atalia dalam unggahannya, Kamis (2/6).