Rupiah Loyo Meski Vaksin Covid-19 Tiba di Tanah Air

Agatha Olivia Victoria
7 Desember 2020, 09:53
NILAI TUKAR RUPIAH DITUTUP MENGUAT
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia.

Nilai tukar rupiah pada pasar spot pagi ini, Senin (7/12) dibuka melemah tipis 0,01% ke level Rp 14.107 per dolar AS. Rupiah terus  bergerak melemah meski ada sentimen dari vaksin Covid-19 yang tiba di Tanah Air tadi malam.

Mengutip Bloomberg, rupiah kian melemah ke posisi Rp 14.117 per dolar AS  hingga pukul 09.35 WIB. Mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS.

Dolar Hong Kong turun 0,01%, dolar Taiwan 0,2%, won Korea Selatan 0,14%, peso Filipina 0,07%, yuan Tiongkok 0,11%, ringgit Malaysia 0,33%, dan baht Thailand 0,02%. Sementara itu, yen Jepang, dolar Singapura, dan rupee India berhasil menguat masing-masing 0,15%, 0,11%, dan 0,19%.

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam mengatakan mulai didistribusikannya vaksin di beberapa negara besar dan sudah tibanya vaksin dari china di Indonesia sebenarnya merupakan berita baik yang bisa memicu sentimen positif di pasar keuangan termasuk pasar valas. "Ada potensi  rupiah akan menguat," kata Piter kepada Katadata.co.id, Senin (7/12).

Presiden Joko Widodo pada Minggu (6/12) malam mengumumkan bahwa 1,2 juta dosis vaksin corona telah tiba di Indonesia. Vaksin ini merupakan produksi Sinovac yang telah menjalani pengujian di Bandung sejak Agustus lalu. Tak hanya itu, Jokowi menjanjikan jutaan vaksin serupa akan tiba di Indonesia awal Januari mendatang.

Namun demikian, ia menilai penguatan rupiah bisa tertahan bahkan melemah seperti minggu lalu karena kasus Covid-19 yang terus meningkat mencetak rekor baru jumlah kasus harian. Hal ini memunculkan kekhawatiran adanya gelombang kedua yang memaksa pemerintah melakukan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar kembali.

Pemerintah melaporkan adanya kenaikan 6.089 kasus baru Covid-19 pada Minggu (6/12). Sebanyak 2.719 atau 44,6% pasien berasal dari Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Dari data Kementerian Kesehatan, kenaikan jumlah kasus berasal dari tambahan 50.634 spesimen. Secara total, pemerintah telah melakukan 6.032.542 uji spesimen terhadap 4.058.033 orang. Sedangkan jumlah kasus positif corona RI secara kumulatif mencapai 569.707 orang.

Pemerintah melaporkan 4.322 pasien Covid-19 yang sembuh sehingga total 474.771 orang telah pulih dari penyakit ini. Namun, angka kematian akibat virus corona bertambah 151 menjadi 17.740 orang.

Dengan pertimbangan itu, Piter memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Rupiah akan berada di antara Rp 14.050 hingga Rp 14.100 per dolar AS hari ini.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menyebutkan bahwa penguatan harga aset berisiko terlihat belum stabil. Pasar masih mengkhawatirkan prospek pemulihan ekonomi global di tengah masih meningginya kasus penularan virus corona dan soal distribusi vaksin. "Di Indonesia sendiri kasus penularan yang masih tinggi menjadi kekhawatiran pelaku pasar," ujar Ariston kepada Katadata.co.id.

Di sisi lain, persetujuan darurat penggunaan vaksin dan prospek stimulus fiskal AS masih menjadi penopang penguatan harga aset berisiko. Indeks dolar AS terlihat masih melemah di kisaran 90 karena prospek stimulus fiskal tersebut.

Dua sentimen yang berlawanan ini, menurut Ariston, akan menahan pergerakan rupiah dalam kisaran yang tidak jauh berbeda seperti hari sebelumnya. Ariston memproyeksikan rupiah hari ini bergerak di rentang Rp 14.050 - 14.180 per  dolar AS. "Kalau melihat pergerakan indeks dolar AS, harusnya rupiah bisa menguat tipis," kata dia.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...