Modal Asing Masuk Rp 5 T Pekan Ini di Tengah Kuatnya Isu Tapering Off

Abdul Azis Said
15 Oktober 2021, 19:31
modal asing, aliran modal asing,
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Investor asing mencatatkan beli neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp 1,78 triliun dan pasar saham Rp 3,26 triliun.

Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan domestik mencapai Rp 5,05 triliun dalam sepekan ini. Modal asing masuk di tengah sentimen tapering off  bank sentral Amerika Serikat (AS) yang semakin kuat. 

Direktur Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur melaporkan, investor asing mencatatkan beli neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN)  Rp 1,78 triliun dan pasar saham Rp 3,26 triliun. "Berdasarkan data setelmen selama awal tahun ini, nonresiden beli neto Rp 800 miliar," ujar Nur dalam keterangan resminya, Jumat (15/10).

BI juga melaporkan tingkat premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia tenor lima tahun  per 14 Oktober naik ke level 90,44 bps dari 86,02 bps pada 8 Oktober. Imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun juga turun ke level 6,18% pada 15 Oktober, sedangkan yield US Treasury tenor 10 tahun turun ke level 1,511% pada 14 Oktober.

Seiring masih kuatnya modal asing yang masuk dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 14.075 per dolar AS pada perdagangan sore ini. Kurs garuda mengiat 1,04% dari penutupan pekan lalu di posisi Rp 14.223. Kurs garuda tetap perkasa sekalipun wacana tapering off alias pengetatan stimulus bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) kembali mencuat.

Penguatan rupiah dalam sepekan terakhir antara lain terimbas sentimen positif dari kenaikan harga komoditas global yang masih berlanjut. Harga komoditas energi terpantau menguat sore ini, gas alam menguat 1,41%, minyak mentah WTI dan Brent kompak menguat 0,89%.

Komoditas logam industri juga menguat, harga timah pada perdagangan Kamis malam (14/10) menguat 1,48%, bersama zinc 3,73%, alumunium 1,50% dan cooper 3,45%. Kendati demikian komoditas bahan mineral lainya terpantau melemah pada perdagangan sore ini, emas terkoreksi 0,76% kemudian perak juga turun 0,91%.

Tren kenaikan harga komoditas yang sudah berlangsung beberapa bulan terakhir ikut memberi sentimen positif terhadap neraca dagang RI, yang kemudian turut mendorong kenaikan nilai tukar. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca dagang September kembali mencetak surplus sebesar US$ 4,37 miliar, tetapi lebih rendah dari surplus bulan sebelumnya sebesar US$ 4,74 miliar.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...