Penjualan Rumah Masih Jeblok Meski Banjir Insentif dan Bunga KPR Turun

Abdul Azis Said
12 November 2021, 12:58
penjualan rumah, KPR, bunga KPR, insentif
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
BI mencatat penjualan rumah tipe kecil terkontraksi 32,99% secara tahunan, semakin dalam dari kontraksi 15,40% pada kuartal sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan rumah sepanjang kuartal ketiga tahun ini terkontraksi 15,19% secara tahunan. Penjualan rumah turun meski pemerintah dan BI telah mengguyurkan sejumlah insentif dan bunga KPR mencatatkan tren penurunan.

Kinerja tahunan kuartal ketiga ini lebih buruk dari kontraksi 10,01% pada kuartal sebelumnya. Kendati demikian, penjualan rumah berhasil tumbuh 1,67% secara kuartalan, membaik dibandingkan kuartal kedua yang terkontraksi dalam 13,02%.

"Penurunan volume penjualan secara tahunan pada kuartal ketiga 2021 disebabkan oleh penurunan penjualan yang signifikan pada tipe rumah kecil, sedangkan tipe rumah menengah dan besar tercatat mengalami kenaikan," tulis dalam laporan terbaru BI bertajuk 'Survei Harga Properti Residensial Primer', Jumat (12/11).

Penjualan rumah tipe kecil terkontraksi 32,99% secara tahunan, semakin dalam dari kontraksi 15,40% pada kuartal sebelumnya. Kinerja ini bahkan lebih dalam dibandingkan penurunan penjualan pada kuartal ketiga 2020 yang terkontraksi 24,99%.

Penjualan rumah tipe besar dan tipe menengah menunjukkan penguatan. Penjualan rumah tipe besar membalik sangat kuat dari kontraksi 12,99% pada kuartal kedua, menjadi pertumbuhan 45,57% sepanjang Juli-September. Pertumbuhannya bahkan lebih tinggi dari periode sebelum pandemi atau pada kuartal pertama tahun lalu.

Penjualan rumah tipe menengah masih melanjutkan pertumbuhan positif sebesar 7,03%, dibandingkan kuartal sebelumnya tumbuh 3,63%. Meski demikian, kinerja kuartal ketiga ini belum berhasil mencapai pertumbuhan signifikan pada awal tahun ini yang mencapai 25,86%.

Selain itu, BI juga mencatat terdapat lima alasan utama yang menjadi faktor-faktor penyebab pertumbuhan penjualan rumah yang terbatas pada kuartal ketiga ini.

  • Kenaikan harga bahan bangunan
  • Masalah perizinan atau birokrasi
  • Suku bungan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
  • Proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR
  • Perpajakan

Penjualan rumah sepanjang kuartal ketiga kemarin tetap saja lesuh sekalipun pemerintah dan bank sentral sebetulnya sudah meluncurkan sejumlah stimulus. BI mencatat tingkat suku bunga KPR sebenarnya terus turun sejak tahun lalu. Bunga KPR berada di level 8,34% per tahun pada kuartal ketiga, turun dari 8,44% pada kuartal sebelumnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...