LRT Jabodebek Akan Mulai Beroperasi pada Agustus 2022
Pemerintah menargetkan kereta Light Rail Transit Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi atau LRT Jabodebek dapat mulai beroperasi pada Agustus 2022. Setidaknya akan ada tiga trayek LRT yang dapat beroperasional pada medio kuartal III-2022, yakni Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai seluruh proses konstruksi LRT Tahap I berjalan baik, mulai dari pembiayaan, teknologi, maupun konstruksi. LRT ini akan terintegrasi dengan kereta cepat, Transjakarta, dan moda angkutan umum lainnya.
“Jadwalnya, ini akan berjalan pada September tahun ini. Kami targetkan soft launching pada 17 Agustus 2022,” kata Luhut dalam keterangan resmi, Jumat (1/4).
Ia menjelaskan, konstruksi LRT hingga saat ini telah mencapai 90,2%. Luhut telah melakukan peninjauan konstruksi LRT ke Stasiun Harjamukti, Stasiun Taman Mini Indonesia Indah, dan Depo LRT di Bekasi Timur pada hari ini, Jumat (1/4).
Luhut menilai LRT akan menjadi salah satu moda transportasi umum yang canggih. LRT Jabodebek akan beroperasi secara otomatis dengan pemantauan perjalanan dari Ruang OCC oleh petugas.
LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation Lv 3 (GoA 3). Operation Control Center adalah bagian penting dari operasi CBTC GoA3. Seluruh pemantauan dan pengaturan operasi LRT Jabodebek dilakukan dari OCk.
Dengan aktivasi Operation Control Center, operator sudah dapat mengatur dan memantau fasilitas operasi di jalur LRT Jabodebek, tetapi belum ke pergerakan kereta. Adapun luas area Depo LRT Jabodebek mencapai sekitar 100.000 m2 . Ada beberapa bagian di Depo LRT Jabodetabek, seperti stabling, light maintenance, heavy maintenance, operation control center (OCC) building, dan area lainnya.
Dari segi keselamatan, LRT Jabodebek telah terlindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) serta Interlocking & Zone Controller. Dengan adanya ATP, LRT Jabodebek terlindungi dari over speed dan jaminan pengereman yang andal.
Adapun, interlocking dan zone controller berfungsi untuk menjamin tidak ada kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasi LRT.
“Keunggulan dari GoA 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan,” kata ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus.