Dunia Usaha Mulai Bangkit dari Pandemi, Setoran Pajaknya Melesat 72%

Abdul Azis Said
3 Januari 2023, 19:29
pajak, setoran pajak, PPh badan, dunia usaha
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.
Ilustrasi. Kementerian Keuangan mencatat PPh badan naik 72% pada 2022.

Pemerintah mencatat penerimaan pajak sepanjang tahun lalu mencapai Rp 1.716,8 triliun, mencapai target APBN 2022 dan melesat 34,3% dibandingkan 2021. Setoran pajak penghasilan (PPh) Badan melesat 72%, mengindikasikan kinerja perusahaan-perusahaan di dalam negeri yang semakin pulih dari Covid-19.

"Cerita yang luar biasa adalah pada korporasi, para pembayar pajak dari perusahaan atau badan usaha yang menyumbang hampir 20% penerimaan pajak, ini menggambarkan bahwa korporasi mulai bangkit," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Selasa (3/1).

Pertumbuhan PPh Badan tahun lalu merupakan yang tertinggi kedua setelah PPh 22 impor yang melesat 83,33%. Pertumbuhannya bahkan lebih tinggi dibandingkan 2021 yang sebetulnya juga sudah naik signifikan mencapai 25,6%.

Sri Mulyani menjelaskan, lonjakan PPh impor didorong oleh peningkatan aktivitas impor yang juga mendorong kinerja PPN impor naik 41,37%. PPh Final naik 50,63% karena implementasi program pengungkapan pajak sukarela. Sementara PPh 21 atau pajak karyawan naik 16,34% dibanding tahun lalu. 

Sri Mulyani menjelaskan, kenaikan penerimaan pajak seiring pemulihan ekonomi yang terus berlanjut hingga akhir 2022. Kondisi tersebut ditunjukkan olej sejumlah indikator mulai dari konsumsi hingga perbaikan di sektor manufaktur. Ia pun optimistis target pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2% yang ada dalam APBN akan tercapai.

"Untuk pertumbuhan ekonomi, dengan realisasi year to date (Q3) kita masih tumbuh di 5,4%, outlooknya menurut kami di 5,2%," katanya,

Perkiraan tersebut sebenarnya lebih konservatif dibandingkan perkiraan sejumlah lembaga internasional. Perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF), survei Bloomberg, dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang kompak meramal ekonomi Indonesia tumbuh 5,3%, serta Bank Pembangunan Asia (ADB)  sebesar 5,4%. Namun perkiraan Sri Mulyani tersebut tepat pada level yang juga diperkirakan Bank Dunia sebesar 5,2%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...