Jokowi Akan Pakai Model Pelacakan Covid-19 untuk Telusuri Pasien TBC

Dimas Jarot Bayu
21 Juli 2020, 10:58
TBC, virus corona, jokowi
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.
Presiden Joko Widodo (tengah) di Pasar Pelayanan Publik Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020). Jokowi akan gunakan model pelacakan Covid-19 untuk mencari pasien TBC.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan penelusuran penderita penyakit tuberkulosis (TBC) bisa menumpang pada model pelacakan yang dilakukan terhadap pasien positif virus corona Covid-19. Ini lantaran masih banyak kasus TBC di Indonesia yang belum diketahui.

Jokowi menyebut sejauh ini baru 562 ribu orang penderita TBC yang diketahui oleh pemerintah. Ini artinya masih ada 33% dari total 845 ribu penderita TBC yang belum diketahui hingga saat ini.

"Ini mungkin menebeng (pelacakan) Covid-19 ini, kami juga lacak yang TBC," ujar Jokowi dalam rapat terbatas soal penanganan TBC di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7).

Advertisement



Menurut Jokowi, pelacakan ini penting untuk mencapai target pengurangan penderita TBC di Indonesia pada 2030. Apalagi TBC merupakan salah satu dari 10 penyakit menular yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia. 

Presiden mengatakan ada 116 ribu orang yang meninggal akibat TBC pada 2017. Sedangkan pada 2018, jumlah kasus kematian akibat penyakit tersebut sebanyak 98 ribu orang.  "Juga perlu kita ketahui 75% pasien adalah kelompok produktif, artinya di usia-usia 15-55 tahun. Ini yang juga harus diwaspadai," katanya.

Selain soal pelacakan, Jokowi meminta layanan diagnostik dan pengobatan TBC harus tetap dilakukan. Tak hanya itu, stok obat untuk penderita juga harus tersedia.

Jika dibutuhkan, Jokowi tak segan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) atau Peraturan Menteri (Permen) untuk mengatasi TBC di dalam negeri. "Jelas ini juga menjadi perhatian kami untuk menyelesaikan," kata Jokowi.



Kepala Negara pun meminta agar upaya preventif dan promotif untuk mengatasi TBC bisa dilaksanakan lintas sektor, termasuk dari sisi infrastruktur. Dia memerintahkan adanya perbaikan terhadap tempat tinggal yang lembab, kurang cahaya matahari, dan tanpa ventilasi di wilayah padat penduduk.

Sebab, faktor lingkungan akan sangat berpengaruh terhadap penularan TBC antar individu. "Sehingga ini bukan hanya di Kementerian Kesehatan, bukan hanya Kementerian Sosial, tapi Kementerian PUPR juga harus dilibatkan di dalam pengurangan TBC ini," kata dia.

Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement