Survei Indikator: 64,8% Responden Setuju jika Jokowi Rombak Kabinet
Lembaga survei yakni Indikator Politik Indonesia merilis hasil pengamatan persepsi masyarakat terbaru yang bertema perubahan opini publik terhadap Covid-19. Dari hasil penelitian mereka, mayoritas responden setuju jika Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet.
Penelitian dilakukan pada 1.200 responden dengan wawancara lewat telepon tanggal 13 sampai 16 Juli lalu. Survei ini memiliki tingkat toleransi kesalahan 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
“Sebanyak 30,3% tidak setuju namun 64,8% setuju,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual, Selasa (21/7). Adapun sisa 4,9% responden mengaku tidak tahu atau tak menjawab.
Dalam survei tersebut, Indikator juga menanyakan perihal kemarahan Jokowi saat rapat kabinet beberapa waktu lalu. Hasilnya, 45,3% menyatakan tahu sedangkan 54,7% mengatakan tak mengetahui hal tersebut.
Dari responden yang mengaku tahu, 54,8% menganggap kinerja Menteri kurang baik sehingga wajar dimarahi Presiden. Sedangkan 17,2% beranggapan para pembantu Jokowi kurang memiliki rasa peka terhadap situasi krisis.
Meski demikian, tingkat kepuasan responden terhadap kinerja Jokowi mengalami penurunan tipis sejak Mei. Dalam survei dua bulan lalu, jumlah masyarakat yang cukup puas dan sangat puas mencapai 66,5%. Namun angka ini menurun menjadi 65,1% pada Juli. “Ada penurunan meski angkanya masih tinggi, di atas 60%,” kata Burhanuddin.
Secara umum tingkat kepercayaan responden terhadap Presiden pada Juli 2020 mencapai 79,1% atau menurun dari 82,8% Mei lalu. Adapun Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih menjadi institusi yang paling dipercaya masyarakat dengan angka kepercayaan 88%.
