Pacu Ekspor, RI Kebut Negosiasi Dagang dengan Negara Amerika Selatan

Image title
28 Agustus 2020, 19:10
amerika selatan, ekspor, perdagangan
Arief Kamaludin | Katadata
Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pemerintah akan selesaikan perjanjan dagang dengan negara Amerika Selatn yang tergabunfg dalam Mercosur.

Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk membuka pasar ekspor lebih luas lagi. Salah satunya dengan kelompok negara yang tergabung dalam Pasar Umum Amerika Selatan (Mercosur). 

Mercosur merupakan gabungan lima negara Amerika Latin yakni Brasil, Argentina, Paraguay, Uruguay, dan Venezuela. Namun keanggotaan Venezuela dibekukan sejak 1 Desember 2016 lantaran krisis yang terjadi di negara tersebut.

Advertisement

Duta Besar RI untuk Brasil Edi Yusup mengatakan pemerintah akan terus mengupayakan realisasi perjanjian dagang dengan Mercosur dapat dilakukan dengan cepat. Ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing kinerja ekspor Indonesia di sana.

"Kalau  telat, free trade agreement (FTA) tidak akan menarik lagi untuk Mercosur. Saya sudah coba meyakinkan mereka, makanya ada mission paper," kata Edi dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (28/8).

Edy mengatakan Mercosur sudah mulai menunjukkan keseriusan dengan memberikan sejumlah persyaratan seperti studi kelayakan dan lainnnya. Secara strategis, finalisasi perjanjian dagang dapat memberikan banyak benefit, salah satunya dari sisi kelonggaran pajak.

Dia menjelaskan pajak impor Brasil masih memberatkan negara lain dengan rata-rata berada di atas 11%. Bahkan 400 komoditas tertentu dikenakan tarif impor mencapai 35%.

Kondisinya semakin buruk dengan beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura dan Vietnam telah menjajaki negosiasi tersebut. Jika terlambat, maka produk-produk ekspor Indonesia akan kalah saing dengan kedua negara itu. "Jika FTA gagal terwujud, kita akan semakin ketinggalan,” katanya.

Lebih lanjut, Edi menjelaskan Brasil merupakan salah satu mitra stragis Indonesia dalam perdagangan internasional. Kendati demikian, nilai perdagangan kedua negara pada 2019 masih mencapai US$ 3 miliar atau setara Rp 43 triliun.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement