Dampak Gempa Majene: Kantor Gubernur Sulbar Roboh & Picu Tanah Longsor
Gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter terjadi dini hari tadi di wilayah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Dampak bencana tersebut, sebanyak tiga orang meninggal dunia hingga merobohkan Kantor Gubernur Sulbar.
Gempa yang berpusat enam kilometer arah Timur Laut Majene tersebut juga mengakibatkan ribuan warga mengungsi. Adapun guncangan gempa terasa hingga Palu, Sulawesi Tengah.
“Laporan BPBD Mamuju, meninggal dunia 3 orang. Luka-luka 24 orang. Sebanyak 2.000 warga mengungsu,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dikutip dari Antara, Jumat (15/1).
Tak hanya itu, gempa juga memicu tanah longsor di tiga titik sepanjang ruas jalan Majene-Mamuju. Ini mengakibatkan terputusnya akses serta merusak 62 rumah, satu puskesmas, dan kantor Danramil Malunda.
BPBD Sulbar saat ini sudah mendata, mengevakuasi warga, dan menyiapkan tempat pengungsian. Namun masyarakat terdampak masih memerlukan bantuan selimut, tenda, pangan, hingga keperluan medis.
Kepala Pusat gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa tersebut berada pada kedalaman 10 kilometer. Dia menjelaskan, berdasarkan lokasi dan kedalamannya, jenis gempa itu terjadi akibat aktivitas sesar lokal.
Guncangan gempa yang dirasakan di Majene dan Mamuju berada pada skala IV dan V MMI. Adapun getaran di Palu, Mamuju Utara, Mamuju Tengah, dan Mamasa, berada pada skala III MMI.
Bambang menjelaskan gempa tersebut merupakan bagian dari rangkaian gempa yang terjadi sejak Kamis (14/1). Dia juga mengatakan berdasarkan hasil pemodelannya, gempa tak berpotensi menyebabkan tsunami.
Adapun BMKG Wilayah IV Makassar menyatakan sebanyak 47 gempa telah terjadi di wilayah Sulbar sejak Kamis (14/1) hingga Jumat (15/1). Sedangkan dua di antaranya merusak bangunan seperti yang terjadi dinihari tadi.