Kemenkes Tinjau Pesanan 86 Juta Vaksin Corona, Opsi Pengganti Sinovac

Rizky Alika
16 April 2021, 16:11
vaksin, covid-19, kesehatan, virus corona
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa.
Vaksinator menunjukkan cairan vaksin COVID-19 sebelum diberikan kepada warga penerima vaksin di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/4/2021). Pemerintah membatalkan pembelian 80 juta vaksin untuk 2022.

Indonesia mulai merasakan dampak dari seretnya pasokan vaksin Covid-19 yang menjadi rebutan di dunia. Dampaknya, Kementerian Kesehatan mencari opsi vaksin lain untuk bisa mengejar rampungnya vaksinasi pada tahun 2021.

Dari data Kementerian Kesehatan, sebanyak 86 juta pasokan vaksin Covid-19 batal dipesan untuk memenuhi pasokan vaksin Tanah Air pada 2022. Dari angka tersebut, 22 juta merupakan vaksin Novavax, 24 juta merupakan vaksin dari The Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI), 23,8 juta berasal dari AstraZeneca, dan 16,4 juta adalah antivirus merek Pfizer.

Kemenkes saat ini sedang berunding dengan Sinovac untuk mendapatkan pasokan vaksin pada kuartal IV 2021. Paling tidak, mereka akan memesan 100 juta vaksin dari Tiongkok sebagai pengganti.

 “Kami sedang negosiasi tambahan (vaksin) ke Sinovac,” kata Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia, Jumat (16/4).

Dalam penjelasan tambahan yang diterima pada Sabtu (17/4), Siti Nadia mengatakan Kemenkes saat ini masih meminta empat penyedia vaksin memindahkan pengiriman hingga triwulan IV 2021. Namun pemerintah juga menyiapkan alternatif lain dari Sinovac.

" Ada alternatif Sinovac, prinsipnya agar kami bisa mendapatkan vaksin dalam satu tahun,” katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...