Menyerang Pasien Covid-19 & Diabetes di India, Apa Itu Jamur Hitam?
Fenomena ‘jamur hitam’ mulai menjangkiti ribuan penyintas Covid-19 di India. Paling tidak, sudah ada 8.848 pasien di Negeri Bollywood dirawat karena penyakit yang bernama resmi Mucormyosis ini.
Di Negara Bagian Maharashtra, sudah ada 1.500 orang terinfeksi jamur hitam. Beberapa pasien meninggal, sedangkan lainnya kehilangan penglihatan. Bahkan Pemerintah New Delhi secara khusus menyiapkan ruang rawatan untuk merawat penderita penyakit ini.
Dikutip dari The Wall Street Journal, seorang penyintas Covid-19 yang juga penderita Diabetes Mellitus bernama Yaseen Ahmed tiba-tiba mengalami lonjakan kadar gula empat kali lipat dari normal.
Tak hanya itu, Sisi kiri wajah warga Hyderabad berusia 52 tahun ini membengkak dan mengeluarkan cairan dari mata, hidung, dan gusi. Semakin parah dokter lalu mengangkat tulang pipi kiri Ahmed untuk menahan penyebaran infeksi.
Ahmed telah didiagnosa terkena jamur hitam alias mucormyosis, penyakit yang jarang terjadi namun terkadang mematikan bagi pasien Covid-19. “Kami tidak tahu menahu apa itu Mucormyosis,” kata sang anak yang bernama Wasay, pada 21 Mei lalu.
Lalu apa itu Mucormyosis?
Dikutip dari sejumlah pemberitaan dan informasi lainnya, penyakit ini diakibatkan infeksi dari jamur berjenis Mucorales. Jamur ini kerap menyerang bagian tubuh seperti rongga hidung, paru-paru, bahkan otak.
Mucormyosis juga menginfeksi lewat spora yang tumbuh di tanah, tanaman, serta makanan yang membusuk. Jamur tersebut kerap menginfeksi dan menggerogoti hidung serta mengubah lapisan organ penciuman menjadi hitam.
Hal ini dapat mengakibatkan penderitanya sakit kepala dan sulit bernapas. Ini biasanya akan berpengaruh kepada paru-paru serta otak hingga berakibat fatal.
Dalam kasus parah, jamur ini dapat melumpuhkan serta diperlukan amputasi anggota tubuh. Pengobatannya menggunakan amfoterisin hingga pembedahan untuk mengangkat sel yang terinfeksi.
Ahli penyakit infeksi dari University of Manchester, Prof David Denning mengatakan sebenarnya fenomena infeksi jamur ini jarang terjadi, hanya 5 sampai 10 dari 67 juta penduduk Inggris. Meski demikian, Mucormyosis rentan menyerang penyintas Diabetes Mellitus.
Adapun kaitan jamur ini dengan Covid-19 adalah lantaran penggunaan dosis obat corona bertipe steroid seperti deksametason yang berlebihan. Hal ini dapat memperparah Diabetes yang bisa mengurangi efektivitas kerja sel darah putih melawan infeksi.
Ini membuat jamur, yang mampu bertahan di udara, bisa menginfeksi tubuh. “Sepertinya ada kegagalan sistem kekebalan mengatasi jamur,” kata Prof. Denning.
Deksametason biasanya digunakan untuk mengobati pasien yang sulit bernapas, namun dosisnya dibatasi hanya 6 miligram per hari dan diberikan paling lama 10 hari. Dalam kasus India, banyak orang yang tak memiliki akses ke fasilitas kesehatan mengobati dirinya sendiri.
Tak hanya itu, dalam badai Covid-19, para dokter kerap menggunakan obat tersebut melebihi ketentuan. Hal tersebut juga mengingat pasokan oksigen yang terbatas di sejumlah rumah sakit.
“Kami menggunakan dosis yang jauh lebih tinggi,” kata Direktur Perawatan Kritis BLK Super Seciality Hospital Delhi yang bernama Rajesh Pande.
India sendiri merupakan negara dengan jumlah penderita Diabetes terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Angkanya bisa mencapai 77 juta dari 850 juta orang dewasa.
Adapun pakar infeksi paru-paru di Royal Melbourne Hospital Monical Slavin dan Profesor Mikrobiologi The Peter Doherty Institute for Infection and Immunity, Melbourne, Prof. Karin Thursky dalam tulisannya mengatakan gula darah yang tinggi menjadi lingkungan ideal bagi jamur Mucorales. Apalagi kondisi ini mengakibatkan jaringan tubuh menjadi asam.
Mereka juga menyampaikan sepanjang 2000 sampai 2017, 40 persen kasus Mucormyosis terjadi pada penderita Diabetes. Adapun serangan jamur hitam pada pasien Covid-19 94 persen terjadi pada komorbid Diabetes. “67 persennya tidak terkontrol dengan baik,” tulis mereka di BBC, 20 Mei lalu.
Diagnosis dan intervensi sedini mungkin adalah faktor kunci mencegah serangan jamur hitam. Selain itu pasien juga perlu mengendalikan Diabetes dengan teratur.
“Pasien membutuhkan akses bedah, tapi juga perlu lebih banyak penelitian soal mencegah infeksi ini,” tulis Slavin dan Thursky.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan