Pidato Jokowi di Sidang PPB: Empat Usulan Penanganan Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang melanda saat ini membuat ekonomi global luluh lantak. Oleh sebab itu Presiden Joko Widodo meminta negara-negara di dunia tetap solid agar perekonomian bisa pulih bersama.
Jokowi meminta tidak ada negara yang mendahulukan kebijakan ‘Me first’ atau kepentingannya lebih dulu di masa sulit ini. Semua kerja sama dan kemitraan antar negara harus diperkuat.
“Semangat ini akan dibawa Indonesia dalam presidency G-20 dengan visi ‘Recover Together, Recover Stronger’,” kata Jokowi saat berpidato dalam Sidang Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa yang disiarkan secara virtual, Rabu (14/7).
Menurut dia, pandemi telah menghilangkan pekerjaan 255 juta orang di dunia, 110 juta orang kembali ke jurang kemiskinan. Tak hanya itu, 83 sampai 132 juta penduduk terancam kelaparan dan malnutrisi.
“Kita tak bisa melanjutkan business as usual. Kerja sama dan solidaritas harus dipertebal,” kata Jokowi.
Pesan atau usulan kedua yang disampaikan Jokowi dalam forum tersebut adalah memastikan roda ekonomi dunia pulih bersama namun tak mengorbankan aspek kesehatan. Ke depan, perekonomian harus ditopang aspek berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan.
“Dukungan negara maju diperlukan dalam transisi menuju ekonomi hijau,” kata Jokowi.
Usulan ketiga, Presiden juga meminta adanya akses vaksin Covid-19 yang adil bagi seluruh dunia. Hal ini lantaran kesenjangan pasokan vaksin masih terlihat.
“Indonesia mendorong percepatan akses termasuk berbagi dosis lewat COVAX,” kata Jokowi.
Keempat, meningkatkan perhatian kepada kelompok rentan akibat ekonomi yang dihantam pandemi. Jokowi mencontohkan, pemerintah saat ini telah mengalokasikan US$ 28,5 miliar atau setara Rp 412 triliun untuk membantu mereka yang terdampak pagebluk.
“Tidak kurang 9,8 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sudah menerima bantuan,” kata mantan Wali Kota Solo itu.