Rasio Positif Covid-19 RI Turun, Ahli Soroti Akurasi Tes Antigen

Rizky Alika
7 September 2021, 13:00
Covid-19, antigen rasio positif
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Sejumlah pengendara motor melintas disamping spanduk harga tes usap antigen di Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/9/2021). Pemerintah menurunkan batas tarif tertinggi tes usap antigen sebesar Rp99.000 untuk area Jawa-Bali dan untuk luar wilayah tersebut sebesar Rp109.000 guna mendorong peningkatan testing dalam menangani pandemi COVID-19.

Capaian rasio positif Covid-19 atau positivity rate terus membaik hingga mencapai standar Badan Kesehatan Dunia (WHo) yakni 5%. Namun, epidemiolog mengingatkan potensi akurasi yang rendah lantaran perbaikan rasio tersebut akibat didorong angka tes antigen yang tinggi.

Sebagaimana diketahui, positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. Di Indonesia, positivity rate dihitung berdasarkan jumlah tes antigen, tes Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), dan Tes Cepat Molekuler (TCM) dibandingkan dengan kasus konfirmasi.

Sementara itu, pemeriksaan amplifikasi asam nukleat atau nucleic acid amplification tests (NAAT) menggunakan PCR dan TCM. "Antigen test bisa jadi alat diagnostik, tapi kita tahu antigen test mempunyai false negative yang cukup besar," kata epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo kepada Katadata.co.id, Senin (6/9).

 Ia mengingatkan, tes antigen hanya memiliki kemampuan deteksi virus selama 7 hari pertama. Setelah lebih dari sepekan, tes tersebut akan menunjukkan hasil negatif meskipun pada orang yang tertular Covid-19.

Sedangkan, tes PCR mampu mendeteksi virus dalam durasi yang lebih lama. Sebagai contoh, kasus Covid-19 yang baru memeriksakan diri pada hari ke-8 masih terdeteksi positif.

Untuk itu, ia mengingatkan pemerintah untuk memperbaiki capaian NAAT ketimbang perolehan positivity rate. Ia pun mengatakan, proporsi NAAT dan antigen di Indonesia masih sebesar 30:70.

"Itu jomplang. Seharusnya, NAAT jauh lebih tinggi yaitu 70%, sementara antigen 30% supaya capaiannya tidak semu," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...