Pemerintah Awasi 22 Pintu Masuk untuk Cegah Gelombang Ketiga Covid-19

Ameidyo Daud Nasution
27 September 2021, 19:15
corona, covid-19, imigrasi, transportasi
ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Warga Negara Asing (WNA) berjalan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (23/7/2021). Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly menyatakan mulai 23 Juli 2021 pihaknya secara resmi memperluas pembatasan terhadap orang asing yang diperbolehkan masuk ke wilayah Indonesia kecuali pemegang Visa Diplomatik dan Visa Dinas, pemegang Izin Tinggal Diplomatik dan Izin Tinggal Dinas, orang asing dengan tujuan kesehatan dan kemanusiaan, serta awak alat angkut yang datang dengan alat

Pemerintah membatasi pintu masuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) demi mencegah masuknya penularan Covid-19. Total, ada 22 pintu masuk dengan tempat pemeriksaan imigrasi untuk menjaga perjalanan internasional saat pandemi corona.

Dari data Kementerian Kesehatan, lokasi pemeriksaan terdiri dari sembilan titik imigrasi jalur darat, delapan pelabuhan laut, dan lima bandara. Sembilan lokasi penjagaan perjalanan darat adalah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Jagoi Babang, Entikong, dan Badau di Kalimantan Barat, PLBN Nunukan di Kalimantan Utara, PLBN Motaain di Nusa Tenggara Timur, serta PLBN Skouw, Mindiptana, dan Sota Merauke di Papua.

Pos pemeriksaan pelabuhan laut berada di Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Pinang, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Bitung. Adapun pos pemeriksaan bandara berada di Bandara Kualanamu di Sumatera Utara, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara Juanda Surabaya, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dan Bandata Sam Ratulangi di Manado.

Data menunjukkan bawah lebih dari 90% Warga Negara Indonesia (WNI) yang datang lewat moda transportasi darat masuk lewat PLBN Entikong dan Aruk. Sedangkan Warga Negara Asing 9WNA) yang masuk mayoritas lewat PLBN Motaain dan Sota.

Sedangkan hampir 90% WNI yang kembali ke Tanah Air lewat jalur laut masuk melalui Pelabuhan batam Centre. Sebanyak 82% warga Indonesia yang kembali berasal dari Malaysia dan 13% datang dari Singapura.

Sementara 86% perjalanan internasional tiba lewat Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sebagian besar yang tiba adalah pekerja migran dan kebanyakan dari Malaysia, Singapura, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Data Kemenkes juga menunjukkan rasio positif Covid-19 ditemukan lebih besar pada pelaku perjalanan darat. Pada Agustus lalu, positivity rate pengguna angkutan darat mencapai 10%, sedangkan rasio serupa pada transportasi udara di bawah 5% dan di bawah 2% pada angkutan laut.

Tak hanya itu, data juga menunjukkan positivity rate pada perjalanan internasional dari beberapa negara konsisten lebih tinggi dibandingkan negara lainnya. Angka rasio positif kedatangan internasional dari Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi lebih tinggi dari negara lain.

Sedangkan rasio positif WNI lebih tinggi dari WNA yang masuk. Adapun mayoritas warga Indonesia yang datang adalah pekerja migran dari negara lain.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...