Pemerintah Batasi Penonton World Superbike di Mandalika 25 Ribu Orang
Balapan World Superbike 2021 akan digelar di Mandalika International Street Circuit pada 19-21 November. Meski demikian, Pemerintah akan membatasi jumlah penonton sebanyak 25 ribu orang demi mencegah penularan Covid-19.
Berdasarkan laman TheMandalikaGP, kapasitas penonton di sirkuit tersebut mencapai lebih dari 50 ribu tempat duduk dan tribun berdiri 138 ribu orang. Tak hanya membatasi separuh penonton, pemerintah juga mewajibkan para kru dan team karantina selama 5 hari.
"Telah diputuskan jumlah penonton 25 ribu dengan syarat 2 dosis sudah divaksin lengkap," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual, Senin (11/10).
Nantinya, pemerintah akan menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri terkait teknis penyelenggaraan World Superbike. Selain itu, pemerintah akan mempercepat vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Pulau Lombok.
Pemerintah menargetkan, vaksin virus corona dosis pertama masyarakat Lombok mencapai 70% hingga sebelum gelaran World Superbike. Sementara, vaksinasi dosis kedua masyarakat Lombok Tengah minimal mencapai 50%.
Hingga saat ini, capaian dosis pertama masyarakat Lombok Tengah sudah mencapai 75,31%, sementara dosis kedua baru 13,55%. Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta TNI dan Polri untuk mengakselerasi vaksinasi Covid-19 sebelum gelaran bertaraf internasional itu dimulai.
Adapun, saat ini pelaksanaan PPKM di Nusa Tenggara Barat mencapai level 1. Namun, masih ada 3 kabupaten/kota yang menerapkan level 2 serta 2 kabupaten/kota yang menerapkan level 1.
Sebelumnya pemerintah memastikan siap menggelar balap motor dunia World Superbike (WSBK) 19-21 November 2021 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, baik diri sisi infrastruktur, akomodasi, kesehatan, hingga keamanan.
"Semua pihak dari kementerian dan lembaga terus melakukan koordinasi untuk menyukseskan penyelenggaraan kegiatan balap motor ini dengan menunjukkan hasil yang sangat baik," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono kepada pers di Kantor Kemenhub Jakarta, Jumat (8/10) dikutip dari Antara.
Dia mmenjelaskan bahwa segala persiapan infrastruktur mulai dari bandar udara, pelabuhan laut, jalan raya, angkutan darat, hingga akomodasi seperti penginapan saat ini terus disempurnakan sehingga pada saatnya nanti sudah bisa digunakan.
"Kami dari Kemenhub bersama dengan kementerian dan lembaga lain terus berkoordinasi untuk menyelesaikan berbagai kekurangan yang mungkin masih ada," kata Djoko.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu, mengatakan kegiatan akbar ini bukan saja akan memberikan dampak positif bagi pariwisata tapi juga merupakan bukti Indonesia mampu menyelenggarakan perhelatan akbar di tengah pandemi.
"Kita ingin buktikan bahwa Indonesia mampu melaksanakan kegiatan akbar di tengah pandemi yang tentunya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," kata Odo.
Danrem 162/Wira Bakti Brigjen TNI Ahmad Rizal R, mengatakan dari sisi pengamanan baik di ring I, ring II, dan ring III, aparat keamanan dari TNI (darat, laut dan udara), serta kepolisian akan menyiapkan pasukan agar penyelenggaraan tidak ada hambatan.
"Dari TNI setidaknya akan dikerahkan sekitar 3.000-5.000 personil untuk mengamankan penyelenggaraan ini, dibantu dari kepolisian yang jumlahnya 2.215 personil," katanya.