Survei KIC-Change-KawalCovid: 38% Responden di Jabar Tak Mau Vaksinasi

Ameidyo Daud Nasution
22 Desember 2021, 14:30
vaksinasi, jawa barat, survei, KIC, covid-19
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Seorang ibu hamil mendapatkan vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/8/2021). RSHS memberikan 200 dosis vaksin jenis Sinovac bagi ibu hamil guna mengejar target program vaksinasi nasional. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

Katadata Insight Center (KIC), Kawal Covid-19, dan Change.org merilis hasil survei yang bertajuk Pengalaman Vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat. Dari hasil penjaringan opini, ada 38,8% responden di Jabar yang tak ingin menerima vaksin

Survei dilakukan secara online pada tanggal 6 sampai 22 Agustus 2021 kepada 1.755 responden yang tinggal di Jawa Barat. Data survei ini merupakan pengolahan lanjutan dari hasil sigi nasional yang dirilis pada Agustus lalu.

Dari hasil survei, sebanyak 80,5% responden mengatakan telah menerima vaksin. Sedangkan sebanyak 19,5% mengaku belum menerima suntikan kekebalan tubuh.

Sedangkan dari 19,5% responden tersebut, sebanyak 61,2% mengatakan bersedia menerima vaksin. Namun sisa 38,8% merasa tidak ingin ikut vaksinasi Covid-19.

Mayoritas responden di Jabar yang menolak beralasan imun mereka kuat atau tidak percaya dengan keampuhan vaksin. Sebanyak 47,4% mengaku tak perlu disuntik selama dapat menjaga imun tubuh mereka.

“Sebanyak 42,1% merasa tidak percaya dengan kinerja dan efektifitas vaksin,” bunyi hasil survei tersebut yang ditulis pada Rabu (22/12).

Faktor lainnya adalah pernah positif Covid-19 sebanyak 18%, tidak percaya corona yakni 6,8%, serta sisanya punya penyakit bawaan, takut efek samping, dan ragu akan keampuhan vaksin.

Survei juga membedah alasan 47,4% responden yang tidak percaya vaksin. Sebanyak 53,6% atau mayoritas berasalan vaksin tak menjadi jaminan mereka bebas dari Covid-19. Selain itu 48,2% menjawab kekebalan hanya bisa terbentuk secara alami.

Selain itu survei juga membeberkan alasan responden yang bersedia namun belum juga mendapatkan vaksin. Sebanyak 27,6% beralasan proses mendapatkan vaksin rumit serta antrian panjang.

Sedangkan 21,4% berpendapat ingin menunggu jenis vaksin yang lebih ampuh, 16,7% menyatakan tidak tahu harus pergi ke mana untuk vaksinasi, serta 14,8% beralasan ada penyakit bawaan. Sisanya beralasan takut disuntik, tidak kebagian antrian, hingga menunggu jadwal.

Survei juga menunjukkan hampir sepertiga responden di Jabar yang belum disuntik tidak mengetahui cara mendapatkan vaksin. Ada 30,5% yang tidak tahu tata cara mengikuti vaksinasi dan berharap ada informasi yang bisa diakses.

Sebanyak 66,7% berharap informasi bisa didapatkan dari Ketua RT/RW, selain itu 51,5% mengandalkan kanal informasi publik non pemerintah. Sisanya berharap dari media sosial pemerintah, pemberitaan, hingga pengumuman di rumah ibadah.

Selain itu sebanyak 88,9% dari responden Jabar yang telah menjalani vaksinasi mengaku puas dengan proses yang dijalani. Namun ada pula 11,1% yang menyatakan tidak puas.

Sebanyak 69,4% responden yang tak puas beralasan tempat vaksinasi terlalu ramai dan mengalami antrian panjang. Adapun 48,4% berpendapat penjagaan jarak tidak terlalu ketat saat menunggu antrian.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...