Elon Musk Diterpa Kabar Lakukan Pelecehan Seksual ke Pramugari
Nama Elon Musk saat ini tengah ramai dibicarakan usai mengakuisisi Twitter. Namun bersamaan dengan itu, muncul kabar dirinya diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pramugari di SpaceX pada 2016 silam.
Kisah tersebut dimuat dalam artikel yang diterbitkan Business Insider pada Jumat (20/5). Adapun Musk merespons kabar tersebut dengan rencana membangun sebuah departemen litigasi. Ia juga menyatakan akan merekrut para pengacara yang mau bekerja keras menghadapi tuduhan ini.
"Akan ada darah (korban)," cuit Musk pada Jumat (20/5).
Tuduhan tersebut dibuat oleh sumber yang tak disebutkan namanya. Namun Pemimpin Redaksi Business Insider Nicholas Carlson mengatakan kabar tersebut telah memenuhi standar untuk dipublikasikan.
Business Insider melaporkan bahwa pada 2018, SpaceX membayar uang penyelesaian kasus US$ 250 ribu setelah seorang pramugari mengatakan dirinya mendapatkan pelecehan seksual oleh Musk.
Menurut pernyataan teman sang pramugari, insiden terjadi di kabin jet pribadi pesawat Gulfstream G650ER milik Musk. Sang CEO Tesla yang tak mengenakan pakaian sama sekali memanggil seorang pramugari untuk memijat seluruh tubuhnya.
Musk lalu mengiming-imingi hadiah seekor kuda kepada sang pramugari jika mau melakukan tindakan asusila bersamanya. Wanita tersebut, menurut keterangan rekannya, memiliki hobi menunggang kuda.
Carlson mengatakan bahwa Musk dan SpaxeX tak menyangkal adanya uang yang dibayar agar wanita tersebut tak membawa kasus ini lebih jauh. namun mereka membantah adanya tuduhan pelecehan seksual.
"Setiap kali anda memiliki orang (sumber) yang sangat kuat dan ada tuduhan yang kredibel itu benar-benar layak diberitakan," kata Carlson pada Minggu (22/5) dikutip dari CNN.
Musk sebelumnya pernah mengatakan bahwa serangan politik terhadapnya akan meningkat dalam waktu dekat. Apalagi ia telah mengumumkan akan mendukung Partai Republik lantaran Partai Demokrat dianggapnya berperan terhadap polarisasi di Amerika Serikat.
"Serangan politik terhadap saya akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang," katanya.