Usai Tragedi Kanjuruhan, Muncul Petisi Desak Ketua Umum PSSI Mundur
Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 lalu berbuntut panjang. Muncul petisi untuk mendesak Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan mundur dari posisinya.
Petisi ini diajukan Perhimpunan Jurnalis Rakyat yang ditujukan kepada PSSI. Tak hanya itu, dalam petisi tersebut mereka juga meminta pengurus PSSI segera meletakkan jabatannya.
Dalam keterangannya, mereka mengatakan kematian suporter Arema di Kanjuruhan merupakan tragedi terbesar sepanjang sejarah persepakbolaan Indonesia. Oleh sebab itu mereka meminta Iriawan bertanggung jawab penuh.
"Tragedi Kanjuruhan ini sungguh disayangkan karena merusak citra sepak bola Indonesia yang mulai bangkit," demikian tertulis dalam laman Change.org, Kamis (6/10).
Mereka menyoroti langkah PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang tetap menggelar pertandingan Arema melawan Persebaya pada 20.00 WIB, padahal Polres Malang meminta pertandingan digeser ke 15.30 WIB.
Ternyata, PT LIB tetap melaksanakan pertandingan pada malam hari. LIB sebelumnya menggelar rapat dengan stasiun televisi membahas jam pertandingan.
"Jelas ini masalah rating penonton TV," demikian tertulis.
Hingga berita ini ditulis, sudah ada 10.894 orang yang menandatangani petisi tersebut. Adapun, tagar tandatangani petisi menjadi trending di Twitter dengan 5.657 cuitan.
Petisi lainnya diinisiasi aktivis antikorupsi Emerson Yuntho. Ia menyoroti PT LIB dan PSSI yang diduga mengabaikan rekoemendasi kepolisianagar laga Derby Jatim itu tak digelar malam hari.
"Muncul kesan mereka mengutamakan bisnis daripada kepentingan keselamatan suporter," demikian tertulis dalam laman Change. Hingga berita ini ditulis, petisi tersebut telah diteken 6.662 orang.
Mochamad Iriawan sendiri mengatakan dirinya akan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo dalam membenahi pertandingan sepak bola. Evaluasi meliputi manajemen pertandingan, stadion, penonton, waktu, hingga pengamanan.
"Setiap perkembangan yang ada akan saya laporkan ke Presiden," kata Iriawan di Bandung, Kamis (6/10) dikutip dari Antara.