Erick Thohir Bertemu Presiden FIFA Bahas Khusus Tragedi Kanjuruhan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bergerak cepat usai Tragedi Kanjuruhan dengan melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Doha, Qatar, pada hari Rabu (5/10). Ia juga menyampaikan surat khusus dari Presiden Joko Widodo kepada Gianni.
Dalam pertemuan ini, Erick menerima ucapan duka dari Presiden FIFA atas musibah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan sebanyak 131 orang suporter usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya.
"Dalam pertemuan tersebut kami juga membahas banyak hal demi kemajuan sepakbola di masa depan, khususnya Indonesia," ujar Erick Thohir, dalam pernyataannya, dikutip Kamis (6/10).
Erick menyampaikan, dengan pertimbangan potensi, popularitas, dan perkembangan sepakbola di Tanah Air, serta dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang konstan, pasar yang besar, dan kondisi sosial politik yang stabil, organisasi sepak bola internasional itu juga siap memberikan dukungan maksimal kepada Indonesia.
"Hal ini ditujukan agar sepakbola yang merupakan olahraga paling populer, dicintai, dan menyita animo besar dari masyarakat Indonesia mampu menjadi kebanggaan nasional dan sebagai salah satu pilar dalam berkontribusi terhadap kemajuan bangsa," ujarnya.
Sebelumnya, FIFA menyampaikan duka mendalam atas Tragedi Kanjuruhan. Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan, dunia sepak bola sedang syok menyusul insiden tragis yang terjadi di liga kasta tertinggi di Indonesia.
“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman," ucap Infantino dalam pernyataan resmi di situs FIFA.
"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini." lanjutnya.
Kemudian, sejumlah klub sepakbola papan atas seperti Liverpool, Barcelona, Manchester United menyampaikan dukacita di laman media sosialnya. Selain itu, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) juga memberlakukan mengheningkan cipta selama satu menit sebelum pertandingan dimulai untuk mengenang para korban Tragedi Kanjuruhan.
