Jokowi Enggan Ikut Campur Urusan Nasdem dan Pencapresan Anies di 2024

Isu terjadinya komunikasi politik di Istana Negara berhembus setelah pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh pekan lalu. Meski demikian, Jokowi menampik isu tersebut.
Jokowi mengatakan dirinya enggan mencampuri urusan Nasdem dengan Anies Baswedan. Menurutnya, hal-hal yang berurusan dengan Pemilihan Presiden atau Pilpres 20224 merupakan urusan partai politik dan koalisi partai politik.
"Jangan sering dihubung-hubungkan dengan Istana. Sedikit-sedikit dengan Istana, pekerjaanya banyak," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (31/1).
Istana Kepresidenan sebelumnya mengonfirmasikan adanya pertemuan Jokowi dan Surya pada Kamis (26/1). Akan tetapi, acara tersebut tidak tercantum dalam agenda resmi Kepala Negara, dan tidak ada keterangan resmi mengenai isi komunikasi yang dilakukan.
Menanggapi hal ini, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim, mengatakan pertemuan antara Surya Paloh dengan Presiden Jokowi merupakan silaturahmi biasa, yang kerap dilakukan pimpinan partai politik dengan presiden.
“Harusnya semua partai melakukan itu,” kata Taslim di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1) seperti dikutip dari Antara.
Menurut Taslim, pertemuan di antara mereka sudah sering dilakukan, dan hal tersebut lumrah. Namun, ia mengakui bahwa Jokowi sejak Oktober 2022 lalu memiliki agenda yang cukup padat.
"November 2022 tanggal 23, Pak Surya sudah ke luar negeri 'check up' dan segala macam, baru kembali minggu lalu,” kata Taslim.
Taslim pun tak mempermasalahkan polemik yang terjadi usai pertemuan. Ini karena pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana terjadi sesaat setelah Presiden meminta semua pihak untuk menunggu ketika mengomentari wacana perombakan atau reshuffle kabinet.
Namun Taslim memastikan, komitmen Partai Nasdem tetap berada pada koalisi untuk mendukung pemerintahan Jokowi Ma'ruf Amin hingga berakhir masa jabatan mereka tahun depan.
“Itu komitmen awal kami, kalau kami ingkar itu nanti rakyat marah sama kami,” kata Taslim.