ESDM: Proyek 8 Pabrik Pemurnian Bauksit Stagnan, Masih Tanah Kosong

Muhamad Fajar Riyandanu
26 Februari 2023, 16:14
Foto ilustrasi ekstraksi bauksit dengan metode terbuka di tambang perusahaan penambangan dan pengolahan.
123RF
Foto ilustrasi ekstraksi bauksit dengan metode terbuka di tambang perusahaan penambangan dan pengolahan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan pembangunan delapan pabrik pemurnian bijih bauksit anyar masih stagnan. ESDM juga menyampaikan laporan progres yang disampaikan oleh perusahaan tak sesuai dengan realitas pembangunan di lapangan.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara (Minerba), Irwandy Arif, mengatakan bahwa sejumlah perusahaan telah melaporkan capaian pembangunan pabrik pemurnian kepada Kementerian ESDM.

Kedelapan pabrik pemurnian itu ditaksir sanggup mengolah 23,88 juta ton bijih baukit menjadi 8,98 juta ton alumina secara tahunan. Delapan pabrik pemurnian tersebut adalah milik PT Borneo Alumina Indonesia dengan kemajuan proyek 23,67%, PT Dinamika Sejahtera Mandiri 58,55%, PT Persada Pratama Cemerlang 52,61%, dan PT Sumber Bumi Marau dengan 50,05%,

Selain itu, juga ada laporan dari PT Quality Sukses Sejahtera yang menyatakan progres pembangunan pabrik pemurnian telah berjalan 57,20%, PT Parenggean Makmur Sejahtera 58,13%, PT Kalbar Bumi Perkasa 37,25%, PT Laman Mining 32,39%

"Delapan ini sedang proses, ada yang melaporkan 50%, 30%, 18%. Dan ketika diperintahkan oleh Pak Menteri untuk tinjau ke lapangan, delapan-delapannya masih tanah," kata Irwandy saat menjadi pembicara di agenda Mining for Journalist di Cisarua, Bogor pada Sabtu (25/2).

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan progres pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bauksit belum menunjukkan kemajuan yang signifikan, bahkan cederung berantakan.

Hal ini menjadi kabar negatif mengingat larangan ekspor bauksit akan mulai berlaku pada Juni 2023. "Kemarin kunjungan di lapangan banyak yang masih berantakan smelternya, tidak sesuai apa dengan apa yang dilaporkan," kata Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (6/1).

Di sisi lain, sudah ada tiga pabrik pemurnian bijih bauksit eksisting yang sanggup menghasilkan 4,3 juta ton alumina dari hasil imput 13,88 juta ton bijih bausit. Tiga pabrik pemurnian itu yakni milik PT Indonesia Chemical Alumina, PT Bintan Alumina Indonesia dan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery yang belakangan juga melakukan ekspansi pabrik pemurnian.

"Buat yang tidak bersungguh-sungguh membangun pabrik pemurnian pasti tidak bisa ekspor lagi," ujar Irwandy.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...