Pujian Jokowi untuk Permainan Timnas Meski Kalah 2-0 dari Argentina
Presiden Joko Widodo mengapresiasi performa Tim Nasional Indonesia saat melawan Argentina pada Senin (19/6). Kepala Negara mengakui awalnya menilai Tim Garuda akan kebobolan banyak gol kepada Albiceleste, namun skor akhir laga kemarin adalah 2-0 untuk Argentina.
Jokowi menilai Timnas Garuda dapat mengimbangi performa Argentina walaupun kebobolan dua gol. Jokowi berharap laga persahabatan kemarin merupakan awal kebangkitan persepakbolaan Indonesia.
"Saya kira kerja keras pemain-pemain kita ini luar biasa. Harus kita lihat, Argentina itu rangking pertama dunia dan kita di ranking 149, tapi bisa mengimbangi," kata Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden yang dikutip Selasa (20/6).
Jokowi mengamati Tim Garuda cukup gugup pada babak pertama. Namun, mental para pemain dapat pulih di babak kedua hingga dapat mengimbangi Julian Alvarez dan rekan-rekannya.
Jokowi berharap pertandingan melawan Argentina dapat dijadikan pengalaman dan evaluasi bagi Tim Garuda. Presiden telah meminta agar Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Erick Thohir mendatangkan tim besar lain untuk berlaga dengan Timnas Indonesia.
"Semakin banyak kompetisi, semakin banyak pengalaman. Tapi, jangan kesusu, satu-satu. Tahun depan kita lihat," ujarnya.
Sebelumnya, Timnas Indonesia telah menghadapi Timnas Palestina pada pekan lalu, Rabu (14/6). Pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang tanpa gol.
Seperti diketahui, gol pertama pada pertandingan Indonesia kontra Argentina dicetak Leandro Paredes pada menit ke-38. Sementara itu, gol kedua ditorehkan sundulan Cristian Romero pada 10 menit pertama babak kedua.
Argentina melakukan 21 percobaan tembakan ke gawang Indonesia dengan 7 tembakan ke arah gawang. Sementara itu, Tim Garuda melakukan lima percobaan dengan dua tembakan ke arah gawang.
Timnas Argentina tampak dominan di Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan penguasaan bola hingga 74 persen dengan total operan mencapai 755 kali. Akurasi operan La Albicelestes pun mencapai 92 persen.
Pada saat yang sama, total operan yang dilakukan oleh Tim Garuda hanya 270 kali dengan akurasi sebesar 75 persen. Walau demikian, Timnas Indonesia melakukan pelanggaran lebih sedikit dan sama sekali tidak diganjar kartu oleh wasit.