Jokowi Minta ASEAN Bikin Strategi Besar Jadi Pusat Ekonomi Dunia

Andi M. Arief
1 September 2023, 16:49
jokowi, asean, ekonomi
ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima buku ASEAN Business Roadmap dari Ketua KADIN yang juga ketua ASEAN Business Advisory Council (ABAC) Arsjad Rasjid saat acara pembukaan ASEAN Business Investment Summit (ABIS) 2023 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Presiden Joko Widodo mengatakan ASEAN perlu memiliki strategi taktis untuk menjadi pusat pertumbuhan dunia. Kepala Negara menilai strategi taktis tersebut diperlukan agar modal besar di Asia Tenggara bisa digunakan secara maksimal.

Modal besar yang dimaksud Jokowi adalah presentasi angkatan kerja yang mencapai 65%. Selain itu, masyarakat di ASEAN berpotensi naik kelas ke kelas menengah pada 2030.

"ASEAN bukan butuh strategi besar, tapi yang extraordinary, butuh kolaborasi yang semakin solid baik antar negara, antara pengusaha, dan antar masyarakat," kata Jokowi saat membuka ASEAN Business and Investment Summit 2023 di Istana Negara, Jumat (1/9).

Jokowi meramalkan strategi taktis tersebut dapat membawa perekonomian kawasan lebih baik. Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi di ASEAN diperkirakan mencapai 4,5% pada 2024.

Selain itu, Jokowi menemukan ASEAN menjadi tempat dengan investasi asing yang tinggi atau sebesar 17% dari total penanaman modal global. Oleh karena itu, Jokowi berharap Konsil Penasehat Bisnis ASEAN atau ABAC dapat berperan lebih besar dalam perumusan dan implementasi strategi taktis tersebut.

Di samping itu, Jokowi berharap konsep ASEAN Incorporated dapat jadi jembatan komunikasi dalam penciptaan ekosistem yang saling menguntungkan. Dengan demikian, daya saing dan kesejahteraan di Asia Tenggara dapat meningkat.

Di kesempatan yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan ABAC telah menyusun delapan program yang dapat berkontribusi dalam perekonomian kawasan. Menurutnya, program tersebut merupakan komitmen sektor bisnis dalam memajukan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Di samping itu, delapan program tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan konektivitas, mengembangkan pasar karbon, membangun sitem ketahanan pangan, dan sistem kesehatan yang tangguh.

"Yang paling penting, kami mendengar optimisme potensi perdagangan intra ASEAN yang luar biasa," ujar Arsjad.

Arsjad menyampaikan konsep yang dipromosikan ABAC saat berinteraksi dengan pebisnis di ASEAN adalah ekonomi komplementer. Konsep tersebut menyatakan  Asia Tenggara membutuhkan kerja sama ekonomi yang saling melengkapi.

Oleh karena itu, Arsjad menyatakan para pebisnis di Asia Tenggara sepakat terkait pentingnya visi ASEAN 2045. "Visi tersebut adalah gagasan dan arahan strategis terkait kawasan yang inovatif berbasis sumber daya manusia dan berorientasi pada solusi," katanya.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...