Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sekurangnya 100 ribu orang harus dikeluarkan dari wilayah terdampak letusan Gunung Agung di Bali. Hal ini seiring keputusan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang kembali menaikkan status Gunung ini menjadi Awas.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penduduk yang harus dievakuasi tersebar di 22 desa. Desa-desa tersebut berada di radius 8 kilometer dari puncak kawah serta perluasan sektor 10 kilometer di sebelah Utara, Selatan, dana Barat daya kawah Gunung Agung.
Adapun 8 kilometer masih masuk Kawasan rawan bencana III dengan potensi awan panas, lava, guguran batu, lontaran batu pijar, dan hujan abu lebat. “Jadi yang harus dikeluarkan 90 hingga 100 ribu jiwa,” kata Sutopo saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (27/11).
(Baca juga: Gunung Agung Berstatus Awas, Bandara Ngurah Rai Ditutup 24 Jam)
Sutopo juga mengakui belum semua penduduk di radius tersebut mau mengungsi dengan berbagai alasan. Dia menjelaskan ada warga yang beralasan ternaknya perlu dievakuasi. Selain itu ada juga yang merasa wilayahnya masih aman. “Kami akan tetap bujuk bahkan kalau perlu evakuasi paksa,” ujarnya.
Sutopo juga menejelaskan, hingga saat ini data BNPB menyebut 40 ribu orang telah mengungsi dengan cara mandiri maupun evakuasi. Sedangkan saat ini 8.543 ternak telah dievakuasi dan sisanya 5.457 akan segera dikeluarkan. “Masih dalam penanganan dan kami kirim kendaraan lagi untuk evakuasi,” ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan ada kemungkinan erupsi bertambah besar. Hal ini seiring dentuman letusan Gunung Agung yang semakin besar. Selain itu di malam hari terlihat ada pijaran lava dari puuncak gunung. Apalagi menurutnya magma sudah keluar dari perut gunung namun masih dalam pengisian lantai kawah sebelum keluar. “Bahaya awan panas 800 derajat celsius serta lava dengan suhu 1.200 derajat celsius,” kata Sutopo.
(Baca juga: Menhub Siapkan Beberapa Bandara Antisipasi Erupsi Gunung Agung)
Sutopo juga mengatakan penanganan dampak erupsi Gunung Agung masih di tangan gubernur Bali Made Mangku Pastika. Hal ini dikecualikan apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan mandat ke BNPB maka pihaknya akan mempercepat evakuasi dan logistik.
“Baik TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerioan Sosial, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian BUMN dan lainnya juga akan mendampingi Pemda,” ujar Sutopo.