PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) menggandeng PT Wijaya Karya Beton Tbk untuk membangun jalan tol Makassar Seksi III. Nilai proyek yang bernama jalan layang tol A.P. Pettarani ini mencapai Rp 1,6 triliun.
Penandatanganan kontrak kerja sama antara Wika Beton dengan BMN baru saja dilaksanakan tanggal 2 April lalu. "BMN mengadakan kontrak untuk desain dan konstruksi jalan tol dengan PT Wijaya Karya Beton," kata Corporate Secretary Nusantara Infrastructure Dahlia Evawani dalam keterbukaan informasi, yang dikutip Kamis (5/4).
Wijaya Karya Beton menjadi kontraktor proyek tersebut, sedangkan BMN sebagai pengguna jasa telah menerima tawaran untuk menggarap proyek tersebut. Dengan keberadaan tol tersebut maka akan ada koneksi berbagai area di kota Makassar, termasuk pelabuhan serta bandara.
"BMN juga akan memperoleh arus pendapatan dan keuntungan di kemudian hari," kata Dahlia.
BMN merupakan anak Perusahaan PT Margautama Nusantara (MUN). Sedangkan MUN sendiri adalah anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk. Perusahaan memang akan fokus untuk memacu bisnis jalan tol. Hal ini seiring resminya akuisisi saham perusahaan tersebut oleh perusahaan tol asal Filipina yakni Metro Pacific Tollways Indonesia.
“Ini merupakan bagian kami sebagai pihak swasta untuk turut serta berkontribusi dalam mempercepat pembangunan infrastruktur Indonesia, tanpa menggunakan APBN," kata Chief Executive Officer Nusantara Infrastructure Ramdani Basri akhir tahun lalu.
Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI) telah membeli 6,6 miliar lembar saham senilai US$ 132 juta. Jumlah itu setara dengan 43,3 persen dari seluruh saham Nusantara Infrastructure dari PT Matahari Kapital Indonesia. Meski demikian, perusahaan tersebut juga berafiliasi dengan Grup Salim.
Apabila dirunut, MPTI merupakan anak Metro Pacific Investment Corporation (MPIC) yang juga anak usaha Metro Pacific Holdings. Sedangkan Metro Pacific Holdings tercatat sebagai anak First Pacific Holdings dengan Chairman Anthoni Salim.