Dorong Ekspor Industri Agro, IKM Diajak Kerja Sama dengan Jepang

ANTARA FOTO/ Akbar Tado
Seorang pekerja menjemur biji kakao di salah satu industri di Mamuju, Sulawesi Barat.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
22/2/2018, 16.35 WIB

Ekspor industri argo ke Jepang selama 2017 masih terhitung rendah. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, nilai ekspor industri olahan agro ke Jepang selama 2017 hanya sebesar US$ 779 juta. Padahal, nilai total ekspor industri agro secara keseluruhan dari Indonesia selama 2017 sebesar US$ 50 miliar.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto menilai sebenarnya ekspor produk industri agro dari Indonesia ke Jepang bisa ditingkatkan. Apalagi, banyak komoditas bahan baku industri argo dari Indonesia yang tidak diproduksi di Jepang.

"Di sana produk tertentu tidak bisa. Itu menjadi peluang," kata Panggah di kantornya, Jakarta, Kamis (22/2).

(Baca juga: Pemerintah Tingkatkan Kerja Sama Industri dengan Jepang)

Karenanya, Panggah menilai kerja sama antara industri agro di Indonesia dan Jepang perlu didorong. Salah satunya yakni antara industri kecil dan menengah (IKM) agro dengan perusahaan asal Prefektur Fukuoka, Jepang.

Menurut Panggah, kerja sama itu penting karena keduanya dapat saling melengkapi. Di satu sisi, industri agro di Indonesia membutuhkan teknologi yang dimiliki para perusahaan Jepang untuk bisa berkembang.

Halaman: