Menteri Agraria: Tanah 'Nganggur' Milik Negara Akan Dibuat Rumah Murah

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pengerjaan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
2/2/2017, 18.41 WIB

(Baca juga: Pemerintah Siapkan Bank Tanah di Perkotaan)

Sebelumnya (1/2), Sofyan mengatakan pemerintah sedang melakukan pemetaan awal terhadap lahan seluas 4 hektare milik Perumnas di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Sebagian lahan sudah berdiri rumah susun lama, sedangkan bagian lainnya masih kosong.

Selain itu, ada juga beberapa bidang tanah di Sayidan, Kotamadya Yogyakarta, yang sedang dalam sengketa. Rencananya lahan ini juga akan dikonsolidasikan untuk menjadi bank tanah yang ditujukan bagi pembangunan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Ia melanjutkan, di atas lahan tersebut nantinya akan dibangun hunian vertikal yang terjangkau dan bisa menampung banyak orang. Kementerian ATR/BPN akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mewujudkan pembangunan tersebut.

(Baca juga:  Geliat Usaha Digital Dorong Bisnis Perkantoran Jakarta)

Dengan kebijakan ini, ia berharap masyarakat kecil dapat tinggal dengan layak di perkotaan. "Jadi konsolidasi adalah bagaimana rumah kita naikkan ke atas, katakanlah 1 hektare landed house, 1 hektare 500 orang. Kalau dinaikkan ke atas bisa beberapa tower bisa 5-10 kali jumlahnya,” ujarnya.

Sofyan menjelaskan soal konsolidasi lahan ini memang baru tahan kajian dan perlu waktu untuk mendetailkan teknis pelaksanaannya, apalagi ini merupakan turunan dari kebijakan ekonomi yang baru saja diluncurkan.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman