Harga Emas Turun Tipis Usai Cetak Rekor Tertinggi

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Harga emas berjangka masih naik 0,41% ke posisi US% 1.952,6 per ons.
Penulis: Agustiyanti
29/7/2020, 09.34 WIB

Harga emas dunia turun tipis pada perdagangan pagi ini usai mencatatkan rekor harga tertinggi pada perdagangan kemarin. Pada Selasa (28/7), harga emas dunia sempat mencatatkan rekor tertinggi dan membawa harga emas Antam ke level tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp 1,02 juta per gram.

Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,01% ke US$ 1.956,13 per ons, sedangkan harga emas berjangka naik 0,41% ke posisi US% 1.952,6 per ons. Dolar melemah mendekati level terendah dalam dua tahun terakhir. 

AS tengah berjuang mengatasi kasus virus corona yang kembali melonjak. Harapan pemulihan ekonomi dapat berlangsung cepat pun mulai pupus dan investor mempertanyakan kekuatan ekonomi negara tersebut.

The Federal Reserve AS juga diperkirakan akan melakukan sikap dovish pada tinjauan kebijakan di kemudian hari dan dolar akan bertaruh apakah Bank Sentral akan mengisyaratkan pelonggaran lebih lanjut. Adapun The Fed beru saja mengeluarkan kebijakan untuk memperpanjang sejumlah fasilitas pinjaman yang seharusnya berakhir pada 30 September, menunjukkan pemulihan ekonomi bakal lebih lambat dari prediksi awal.

 Kepercayaan konsumen AS  turun lebih tajam dari yang diperkirakan pada Juli, kehilangan tenaga setelah pemulihan dua bulan teakhir. Ini menjadi tanda baru bahwa peningkatan infeksi COVID-19 mengurangi konsumsi.

Empat negara bagian AS di selatan dan barat melaporkan catatan satu hari untuk kematian akibat virus korona pada hari Selasa dan kasus nasional tetap tinggi.

"Mengingat kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi, pasar berpikir Federal Reserve kemungkinan akan mengambil sikap kebijakan dovish," kata Yujiro Goto, kepala strategi FX di Nomura Securities.

Investor akan mengawasi indikasi bahwa bank sentral AS akan meningkatkan pembelian utangnya yang lebih lama, menerapkan imbal hasil atau menargetkan inflasi yang lebih tinggi daripada yang telah ditunjukkan sebelumnya ketika menyimpulkan pertemuan dua hari pada Rabu.

 Goldman Sachs pada hari Selasa mencatat bahwa potensi pergeseran Fed "menuju bias inflasi" bersama dengan rekor tingkat utang tinggi oleh pemerintah Amerika Serikat.

Kekhawatiran semacam itu memacu investor untuk tetap membeli emas. Harga emas hanya melemah tipis setelah kemarin mencatatkan rekor tertinggi mencapai US$ 1.980 per ons. Emas juga terdongkrak ketidakpastian atas paket fiskal tambahan untuk mendukung perekonomian AS.

Rekor harga emas dunia juga mengerek harga emas Antam ke level tertinggi sepanjang sejarah pada kemarin, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.