Kereta Api Solo Balapan - Palur Beroperasi Juli 2022

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww.
Petugas menjelaskan kepada penumpang cara mengembuskan nafas ke dalam kantong tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C19 di Stasiun Balapan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/2/2021). Stasiun Solo Balapan mulai menyediakan layanan deteksi COVID-19 dengan alat pemeriksaan GeNose C19 dan hasil tes tersebut menjadi salah satu syarat penumpang melakukan perjalanan kereta api.
27/5/2022, 15.16 WIB

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendata perkembangan proses elektrifikasi Jalur Kereta Api (KA) Solo Balapan - Solo Jebres - Palur telah mencapai 84,33%. Proses elektrifikasi jalur KA sepanjang 6,2 kilometer (Km) ini dicanangkan rampung dan beroperasi pada Juli 2022. 

Elektrifikasi Jalur KA Solo Balapan - Palur menelan investasi hingga Rp 349 miliar dan dimulai sejak 2020. Adapun, pembangunan gardu dalam proyek elektrifikasi ini telah mencapai 96,3%. 

"Kawasan aglomerasi seperti Yogyakarta, Solo, dan Semarang, harus dihubungkan dengan angkutan masal baik kereta api, bus, maupun angkutan massal lainnya. Ini suatu keniscayaan yang akan konsisten kami lakukan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam laman resmi Kemenhub, Jumat (27/5).

Budi mengatakan, KRL Jogja-Solo sangat diminati masyarakat. Saat musim Mudik Lebaran 2022, jumlah penumpang trayek tersebut naik lebih dari 50% dibandingkan hari normal. 

Oleh karena itu, Budi menyebutkan akan membangun angkutan masal di kawasan aglomerasi lain, seperti Bandung dan Surabaya. Menurutnya, hal ini penting untuk memperlancar mobilitas masyarakat dan menghindari potensi kemacetan di jalan raya. 

Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka mencatat KRL Solo-Jogja memiliki total perjalanan sebanyak 22 kali per hari. Alhasil, total penumpang KRL Solo-Jogja mencapai 21.000 penumpang per hari atau 3,09 juta per tahun. 

KRL Solo-Balapan-Palur merupakan bagian dari proyek pengembangan KRL Solo-Jogja. Gibran menilai proyek elektrifikasi KRL Solo Balapan-Palur akan meningkatkan jumlah penumpang KRL Solo-Jogja. 

Menurutnya, alur KRL Solo-Jogja akan dikembangkan sampai Kutoarjo dan Madiun pada 2027.  Gibran berharap layanan KRL dapat terus dikembangkan di kawasan aglomerasi Jogja, Solo, Semarang, dan sekitarnya. 

Gibran juga mengupayakan integrasi antarmoda untuk mempermudah akses angkutan masal di Jogja-Solo. Beberapa upaya yang dimaksud adalah pendirian jembatan penghubung sepanjang 630 meter antara Stasiun Solo dan Terminal Bus Tirtonadi. 

Selain itu, beberapa bentuk integrasi angkutan umum antar moda adalah Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jogja yang terintegrasi pelayanannya di Stasiun Yogyakarta, BRT Bus Solo Trans (BST) yang terhubung dengan Stasiun Purwosari, dan integrasi layanan KRL Yogyakarta-Solo dengan KA Perintis Purwosari-Wonogiri dan KA Bandara Internasional Adi Sumarmo. 

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub memiliki total anggaran Rp 6,78 triliun untuk Tahun Anggaran (TA) 2022. Adapun, pembangunan maupun peningkatan kapasitas rel kereta api dikategorikan sebagai belanja barang dengan anggaran senilai Rp 1,71 triliun. 

Secara rinci, rel kereta baru yang akan dibangun ada di Aceh, KA Layang Medan-Binjai, jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka, jalur ganda Bogor-Sukabumi, KA Layang Solo Balapan-Kadipiro, elektrifikasi KA Solo Balapan- Solo Jebres, reaktivasi Semarang Tawang- Tanjung Mas, pembangunan jalur ganda Mojokerto-Sepanjang, dan pembangunan jalur KA Makassar-Parepare. 

Dari seluruh target itu, DJKA memiliki tiga proyek besar, yakni KA Makassar-Parepare, KA Kecepatan Tinggi Pulau Jawa Jakarta-Semarang dan Jakarta-Bandung, dan sistem angkutan umum masal perkotaan di 6 wilayah. 

Reporter: Andi M. Arief