Empat Bandara Indonesia Masuk 10 Besar Tersibuk ASEAN, Soetta Juaranya

ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa.
Calon penumpang pesawat antre di area lapor diri sebelum melakukan penerbangan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (4/1/2023).
10/1/2023, 06.05 WIB

Empat bandara di Indonesia masuk dalam daftar bandara tersibuk di ASEAN sepanjang Desember 2022. Bandara Seokarno Hatta dinobatkan menjadi bandara tersibuk di Asia Tenggara.

Pada data statistik yang dirilis oag.com, Indonesia tercatat memiliki pasar penerbangan terbesar di Asia Tenggara, dengan 9,6 juta kursi pada Desember 2022. Jumlah tersebut mencapai 69% dari tingkat kapasitas bandara pada periode yang sama 2019 atau sebelum pandemi.

Pertumbuhan pasar penerbangan di Indonesia dipengaruhi oleh kenaikan jumlah rute domestik yang kuat. Secara keseluruhan, rute domestik hanya berbeda 20% di bawah angka pergerakan sebelum pandemi.

Lain halnya dengan rute international yang memiliki gap yang tinggi dari angka sebelum pandemi yaitu 41%. Namun demikian, pergerakan penumpang rute international tumbuh 12% dibandingkan bulan sebelumnya.

Empat Bandara Tersibuk di Indonesia

Bandara Soekarno–Hatta kembali dinobatkan menjadi bandara tersibuk di Asia Tenggara. Sepanjang Desember 2022, Bandara Soekarno-Hatta melayani 2.157.518 kursi penerbangan.

Pada tempat kedua terdapat bandara Ho Chi Minh di Vietnam dengan 1.463.466 kursi. Selanjutnya yaitu Bandara Manila Ninoy Aquino di Filipina dengan 1.359.903 kursi.

Berikut empat bandara Indonesia yang masuh daftar 10 besar tersibuk di ASEAN:

1. Bandara Soekarno Hatta di posisi pertama dengan 2.157.518 kursi penerbangan.
2. Bandara Hasanudin, Makassar, di posisi keenam dengan 900.997 penerbangan
3. Bandara Juanda, Surabaya, di posisi delapan dengan 670.842 penumpang
4. Bandara Denpasar, Bali, di posisi sepuluh dengan 514.600 penerbangan.

 Bandara Soekarno-Hatta masih menempati urutan pertama bandara terbesar di Indonesia dari sisi luasan, yakni 2.137 hektare (ha).  Berikut 10 bandara terbesar di Indonesia seperti tertera dalam grafik: