Sejumlah Gerai Transmart Sepi dan Tutup, Disebabkan Harga Mahal?

ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Petugas melayani pembeli di Gerai Transmart Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022).
26/1/2023, 19.05 WIB

Gerai hipermarket Transmart sedang hangat dibicarakan oleh warganet di twitter lantaran sepi pengunjung. Sejumlah warganet menyatakan bahwa hal itu dipengaruhi oleh harga yang lebih mahal dibandingkan supermarket dan minimarket lain.

“Dulu saat masih Carrefour, lumayan ramai karena harga kompetitif. Saat sudah jadi Transmart, banyak yang jadi sepi kayak gini. Para konsumen bilang, Transmart sekarang mahal-mahal. Pelanggannya price sensitive. Kalau tidak ada perubahan, banyak gerai Transmart yang akan tutup,” cuit akun twitter @Strategi_Bisnis.

Hingga Kamis (26/1) pukup 14.41. WIB, cuitan tersebut telah di like 5.904 akun dan di retweet 2.843 kali. Cuitan tersebut diamini oleh sejumlah warganet. Sejumlah harga di Transmart disebut lebih mahal dibandingkan hipermarket lainnya.

"Tapi ini bener banget sih, pas pertama-pertama aku ke Transmart gudang garam pas liat harganya mahal banget, dan bisa beda nya banyak. Makanya aku memperkirakan bakal cepat sepi, dan bener aja kejadian. Malkist roma yang biasa dijual Rp 8 ribu, di Transmart jadi Rp 10 ribu,” dikutip dari cuit akun twitter @oktvnad.

Katadata.co.id pun memantau langsung sejumlah gerai Transmart di Jakarta dan Depok pada Rabu (25/1). Kami juga membandingkan harga sejumlah item yang dijual di Trasmart dengan yang ada di minimarket seperti Alfamart dan Indomaret.

Misalnya saja harga telur ayam di Transmart mencapai Rp 29.000 per kilogram, sedangkan di minimarket dijual sekitar Rp 26.000 hingga 27.000 per kilogram. Sementara minyak goreng dijual di Transmart sekitar Rp 40.900 per dua liter, sementara di minimarket sekitar Rp 37.000 per liter.

Kemudian untuk harga sabun mandi di Transmart mencapai Rp 45.600 per 300 mililiter, sementara di minimarket dijual Rp 32.000 per 300 mililiter. Kemudian untuk harga shampoo ukuran 170 mililiter di Transmart mencapai Rp 26.000, sementara di minimarket hanya mencapai Rp 20.ooo-22.000.

Sepi Pengunjung hingga Tutup

Katadata.co.id pun memantau langsung sejumlah gerai Transmart di Jakarta dan Depok pada Rabu (25/1). Gerai Transmart tersebut nampak sepi dan bahkan ada yang sudah tutup permanen.

Salah satu gerai yang tutup adalah  Transmart cabang ITC Kuningan, Jakarta Selatan. Pusat perbelanjaan di lantai UG sudah tutup permanen sejak 31 Oktober 2022. Semua produk-produk dan barang-barang sudah tidak ada lagi, hanya bangunan kosong. Namun papan spanduk bertuliskan “Transmart” masih terpampang jelas. 

Salah satu petugas keamanan, Jusrizal yang sedang berjaga di area tersebut, mengatakan pusat perbelanjaan itu sudah tutup permanen. “Sudah tutup permanen sejak 30 Oktober 2022 silam, sebetulnya alasan tutupnya saya kurang paham, tapi sudah lama sepi pengunjung,” ujarnya, kepada Katadata.co.id, pada Rabu (25/1).

Katadata.co.id juga memantau gerai Transmart di dalam Blok M Square, Jakarta Selatan. Berdasarkan pantauan, gerai Transmart tersebut masih beroperasi, namun sepi pengunjung.

Terpantau hanya dua orang pengunjung yang mendatangi tempat tersebut pada Rabu (25/1) pukul 11.30 WIB. Produk-produk yang dijual seperti makanan ringan, bahan pokok, hingga elektronik masih tersusun rapi dan penuh. Namun koridor tempat produk-produk segar seperti daging sapi, daging ayam, ikan hidup, dan aneka hewan laut lainnya sudah tutup dan tidak dijual lagi.

Manager Transmart Blok M Square yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, fenomena sepi pengunjung sudah lama terjadi. Namun demikian, dia tidak bisa menjelaskan alasan mengapa bisa mengalami sepi pengunjung.

Gerai Transmart yang sepi lainnya ada di Jalan Dewi Sartika dan Pesona Square di Jalan Ir. Juanda, Kota Depok. Transmart di Jalan Dewi Sartika minim pengunjung sejak aksesnya terganggu pembangunan underpass sepanjang 470 meter.

Katadata.co.id juga telah berupaya mengonfirmasi kepada Vice President Corporate Communications Transmart Satria Hamid Ahmadi mengenai gerai Transmart yang sepi tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada respons dari manajemen Transmart.

Menurut data Euromonitor, pada tahun 2021 ada sebanyak 1.696 gerai ritel hipermarket dan supermarket di Indonesia.

Hipermarket adalah gerai ritel dengan luas lebih dari 2.500 meter persegi, dengan fokus penjualan komoditas makanan, minuman, tembakau, serta kebutuhan harian konsumen lainnya.

Sedangkan supermarket adalah gerai ritel dengan luas antara 400-2.500 meter persegi, dengan fokus penjualan komoditas sama seperti di atas. Pada 2021, perusahaan ritel kategori hipermarket dan supermarket di Indonesia yang memiliki gerai terbanyak adalah Super Indo, yakni 180 gerai.

Hypermart berada di posisi kedua dengan 100 gerai, diikuti Carrefour 70 gerai, Transmart-Carrefour 60 gerai, Lotte Mart 45 gerai, dan Farmer's Market 35 gerai.

Reporter: Nadya Zahira