Mudik Lebaran, Kemenhub Antisipasi Lonjakan Kendaraan di 3 Titik Ini

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Kendaraan melintas di Tol Dalam Kota yang mengarah ke Tol Cikampek di Jakarta, Jumat (30/12/2022).
20/3/2023, 10.04 WIB

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mengantisipasi lonjakan pergerakan kendaraan roda empat di masa mudik Lebaran 2023 yang diprediksi akan meningkat dibandingkan 2022 lalu. Lonjakan tersebut kemungkinan besar terjadi di jalur tol Jakarta ke arah Cikampek, Cipali, sampai ke Semarang.

"Persiapan kita lakukan sejak dini,  sehingga kita bisa lebih siap dan masih punya waktu untuk memperbaiki kekurangan yang masih ada," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, melalui keterangan resminya, Senin (20/3).

Budi mengatakan, potensi pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran tahun ini mencapai 123,8 juta orang. Dari jumlah tersebut pengguna kendaraan pribadi roda empat menjadi pilihan tertinggi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik. Diprediksi jumlahnya mencapai 27,32 juta orang atau 22,7% dari total pergerakan.

2,2 Juta Kendaraan Keluar Jabodetabek

Sementara itu, Jasa Marga memprediksi jumlah kendaraan yang akan melintas di empat gerbang tol utama yaitu, Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip utama, akan lebih tinggi dibandingkan masa mudik lebaran 2022 lalu. 

Jasa Marga memprediksi jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek mencapai 2,2 juta kendaraan atau naik 2,8%. Sementara jumlah kendaraan yang masuk Jabodetabek mencapai 2,3 juta kendaraan atau naik 1,4% dibandingkan masa mudik Lebaran 2022.

"Melihat tingginya prediksi lonjakan kendaraan di jalur Tol ke arah Semarang, Kemenhub akan terus berkoordinasi intensif dengan Korlantas Polri, Kementerian PUPR, Badan Pengelolaan Jalan Tol, Jasa Marga, dan unsur terkait lainnya," kata Budi.

Dia mengatakan, hal tersebut tentu dilakukan guna menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas seperti, contra flow, one way, pembatasan angkutan barang dan lain sebagainya. 

"Kami bekerja kompak sebagai tim dan tengah menyiapkan berbagai hal, termasuk Surat Keputusan Bersama atau SKB untuk menentukan waktu pelaksanaan rekayasa lalu lintas, yang penerapannya di lapangan akan dilakukan oleh Korlantas Polri," ujarnya.

Selanjutnya, upaya lainnya yang dilakukan yaitu, menambah dan meningkatkan fasilitas prasarana jalan seperti, perbaikan dan pelebaran jalan, penambahan rest area, penambahan marka jalan, dan fasilitas jalan lainnya. 

Selain penyiapan rekayasa lalu lintas dan peningkatan fasilitas jalan, Budi mengimbau kepada masyarakat penggunaan kendaraan pribadi roda empat untuk mengatur waktu perjalanan dengan baik, agar perjalanan mudiknya lebih nyaman. 

"Pilih waktu mudik lebih awal, dan hindari waktu puncak arus mudik dan balik. Sehingga diharapkan, penyebaran pergerakan kendaraan lebih merata dan tidak terjadi suatu puncak lonjakan di satu hari tertentu yang sangat tinggi, " tuturnya.

Kemenhub memprediksi bahwa peningkatan arus mudik sudah terjadi sejak H-3 atau Rabu 19 April 2023, dan akan mencapai puncaknya pada H-1 atau Jumat 21 April 2023. Sementara untuk arus balik, puncaknya terjadi pada H+2 atau Selasa 25 April 2023 dan masih akan cukup tinggi hingga H+3 atau Rabu 26 April 2023.

Reporter: Nadya Zahira