Produsen Merchandise Rugi Karena Piala Dunia U20 Batal Digelar di RI
Produsen merchandise Piala Dunia U20 merasa kecewa dan dirugikan karena Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Mereka yang melibatkan banyak usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM, sudah memproduksi merchandise Piala Dunia U20 yang sebelumnya akan dilaksanakan di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni.
PT Juara Raga Adidaya atau Juaraga yang memegang lisensi merchandise resmi untuk turnamen Piala Dunia FIFA U-20 Indonesia 2023 menyatakan mereka telah memproduksi merchandise yang cukup banyak dengan kualitas tinggi.
“Kami telah berkomitmen untuk menghasilkan merchandise berkualitas tinggi dan menarik untuk turnamen ini, dan kami sangat sedih tidak jadi dapat memberikan pengalaman merchandise yang diharapkan para penggemar,” ujar manajemen dikutip dari pernyataan resminya, yang diunggah di akun instagram @juaraga.id dan @appareljuara, pada Jumat (31/3).
Juaraga juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah UMKM untuk memproduksi merchandise tersebut. Dengan demikian, pembatalan turnamen dunia ini juga sangat berdampak pada UMKM yang terlibat, termasuk para produsen, dan penyedia bahan baku.
Namun, mereka tetap bangga karena telah ditunjuk langsung oleh FIFA sebagai pemegang lisensi merchandise resmi turnamen Piala Dunia U20 2023. Mereka bahkan telah melaksanakan amanah dengan memproduksi sebanyak 53 jenis merchandise.
“Jumlah merchandise itu terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20. Tentu kami apresiasikan atas produk-produk yang telah kami hasilkan dari FIFA, PSSI, dan LOC, juga dari masyarakat yang sempat membeli, kami terima sebagai bentuk prestasi,” kata mereka.
Meski Indoensia batal menjadi tuan rumah atas turnamen dunia tersebut, PT Juara Raga Adidaya mengatakan akan terus berkomitmen untuk mendukung sepakbola dan olahraga di Indonesia. Mereka juga akan terus mendukung UMKM dalam negeri.
“Kami berupaya untuk membantu UMKM dalam memulihkan usaha mereka dan menghadapi tantangan imbas dari pembatalan turnamen dunia tersebut. Kami pun berharap dapat terus bekerja sama dengan FIFA dan PSSI untuk menyediakan merchandise resmi turnamen sepakbola di masa depan” tulis pernyataan tersebut.
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20
FUFA telah mengumumkan bahwa Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, Rabu (29/3). Sebelum mencoret Indonesia sebagai tuan rumah, FIFA telah terlebih dahulu membatalkan proses drawing peserta grup, yang mestinya berlangsung di Bali, Jumat (31/3).
Sebelumnya, Indonesia sudah mengucurkan dana yang cukup besar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Dana tersebut di antaranya untuk merenovasi stadion yang akan menjadi tempat pertandingan. Upaya tersebut, dilakukan sejak Indonesia memenangkan bidding sebagai host 2019 lalu.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan sudah berjuang maksimal untuk mewujudkan pelaksanaan Piala Dunia U20 di Indonesia saat melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha.
Meski demikian, PSSI harus tunduk kepada wewenang dan keputusan FIFA yang mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 tahun ini. Secara struktur, PSSI memang berada di lingkup AFC, yang merupakan konfederasi sepak bola di bawah naungan FIFA.
"Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Joko Widodo dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan kegiatan yang sama-sama kita nantikan itu," kata Erick, dikutip dari Antara.
Tak hanya pencoretan sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023, Indonesia juga akan dikenai sanksi dari FIFA. Namun, pemberian sanksi tersebut diputuskan setelah pemilihan tuan rumah Piala Dunia U20 yang baru. Argentina dikabarkan menjadi kandidat kuat tuan rumah Piala Dunia U20 tersebut.
Menurut data FIFA, Argentina merupakan negara peraih gelar juara Piala Dunia U20 terbanyak. Selama periode 1977 sampai 2019 tim nasional sepak bola U20 dari Negeri Tango itu sudah 6 kali menang, melampaui capaian negara-negara lain seperti terlihat pada grafik.