Operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung Terancam Ditunda hingga 2024

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Pekerja menarik kabel di dekat rangkaian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Depo Kereta Cepat Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/5/2023). Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tersebut ditargetkan beroperasi pada Agustus 2023.
8/6/2023, 10.40 WIB

Kementerian Perhubungan Indonesia dan tiga konsultan menolak rencana PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC untuk mulai mengoperasikan kereta cepat Jakarta-Bandung pada Agustus 2023. Hal itu menyebabkan operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung terancam ditunda menjadi Januari 2024.

Penundaan proyek senilai US$ 7,3 miliar tersebut tercantum dalam dokumen internal yang dikutip oleh Reuters. Pada dokumen tersebut, konsorsium menginginkan sertifikat kelayakan operasional penuh untuk jalur tersebut meskipun stasiun tidak lengkap.

Namun demikian, Kementerian Perhubungan, konsultan Mott MacDonald, PwC, dan firma hukum lokal Umbra telah menyarankan bahwa operasi komersial penuh Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat dimulai pada Januari 2024. Hal itu terlampir dalam laporan "progress update" pada 14 mei 2023.

"Ada risiko target operasi komersial pada Agustus bisa tertunda untuk menyelesaikan semua konstruksi pada 31 Desember," kata laporan tersebut.

Katadata.co.id telah berupaya melakukan konfirmasi mengenai berita tersebut pada GM Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry, Manager Corporate Communication Emir Monti, dan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dan pernyataan resmi.

Uji Coba Kereta Cepat

PT KCIC telah melakukan testing & commissioning Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB hingga kecepatan 180 km/jam pada Senin (22/5). Laju pengujian KCJB akan ditingkatkan secara bertahap hingga puncak kecepatan operasional di 350 km/jam bahkan kecepatan teknisnya mencapai 385 km/jam.

Awalnya, uji coba dilakukan dengan comprehensive inspection train (CIT) atau kereta inspeksi dengan rata-rata 60 km/jam.

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan peningkatan laju atau kecepatan pada uji coba itu akhirnya dapat dilakukan setelah seluruh persiapan awal pelaksanaan testing & commissioning berhasil diselesaikan. "Berbagai pengetesan kesiapan sarana prasarana KCJB yang dilakukan sebelumnya sudah berjalan dengan lancar. Berdasarkan evaluasi maka mulai Senin (22/5) laju perjalanan KA cepat mulai ditambah menjadi hingga 180 km/jam," kata Dwiyana.

Dengan kecepatan tersebut,  waktu tempuh kereta cepat antara Stasiun Halim, Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung hanya sekitar 50 menit saja. Nantinya kecepatan akan terus ditambah mencapai puncak kecepatan operasional di 350 km/jam bahkan hingga puncak kecepatan teknis yaitu 385 km/jam.

Untuk mencapai angka tersebut, Dwiyana mengatakan, pengoperasian CIT akan terus ditingkatkan setiap harinya. Perjalanan dengan CIT difokuskan pada pengetesan integrasi sistem sarana dan prasarana. Seluruh aspek juga akan dicek apakah fungsinya normal dan dapat dilalui KCJB dengan kecepatan tinggi.