PT Roatex Indonesia Toll System atau PT RITS tengah menggarap proyek sistem bayar tol tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Biaya yang mereka keluarkan mencapai US$ 300 juta atau setara Rp 4,4 triliun.
Direktur Utama PT RITS Attila Keszeg menjelaskan masa konsesi PT RITS adalah selama 9 tahun. Setelah itu, pihaknya akan memberikan sepenuhnya teknologi MLFF tersebut kepada Indonesia.
“Teknologi MLFF ini akan ditransfer sepenuhnya ke Indonesia. Untuk itu, kami membuat sistem ini menyesuaikan dengan realitas Indonesia,” ujar Attila saat ditemui di Kantor Kedutaan Hungaria, Jakarta, Senin (10/7).
Attila mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan teknologi untuk sistem MLFF hingga menyesuaikan teknologi dengan kebutuhan dan tuntutan di Indonesia.
Dia mengatakan, sebelum sistem MLFF tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Indonesia pihaknya akan melakukan pelatihan terhadap tenaga kerja di Indonesia yang mengoperasikan sistem tol tanpa sentuh tersebut.
“Kita akan memberikan sepenuhnya termasuk pelatihan terhadap tenaga kerja di Indonesia yang mengoperasikan MLFF, karena agar sistem ini bisa berlanjut setelah kami kembali ke Hungaria,” kata dia
Disisi lain, ia menjelaskan keuntungan Roatex didapatkan dari retribusi tarif pengguna tol yang nantinya melintasi MLFF.
Nantinya akan ada Badan Layanan Umum atau BLU baru yang akan menarik uang dari pengguna layanan MLFF. Dengan begitu, PT RITS akan mendapatkan pencairan setiap bulannya.
"Kami tidak menarik uang, tapi pemerintah Indonesia yang melakukannya. Maka kami akan dapat reimbursement setiap bulan,” ujar Attila
Dia mengatakan, pemerintah tak akan terbebani dalam skema investasi pembangunan proyek MLFF ini. Pasalnya, risiko pembiayaannya ada pada Roatex, bukan pemerintah Indonesia.
Attila menyebutkan, hingga saat ini sekitar 30% modal sudah direalisasikan untuk pengembangan piranti lunak, pengembangan data, pemasangan gantry MLFF di dua titik lokasi, pembangunan ruang kontrol, hingga operasional perusahaan.
Selain itu, ia menilai sistem MLFF telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi waktu tempuh. Sistem ini juga mendukung digitalisasi pembayaran karena pengguna kendaraan yang melalui jalan tol tidak perlu berhenti untuk melakukan transaksi.
“Ini juga menghilangkan kepadatan kendaraan di pintu-pintu tol sehingga mampu mengurangi polusi emisi karbon,“ ujarnya.
Kehadiran MLFF melalui PT RITS sebagai Foreign Direct Investment (FDI) hasil kerjasama bilateral antara Indonesia dan Hungaria, diharapkan dapat merevolusi perjalanan menggunakan jalan tol menjadi lebih lancar dan efisien dan mendukung Indonesia memasuki era Toll Roads Technology 4.0.