Serba-serbi LRT Jabodebek, Rute Stasiun hingga Teknologi Tanpa Masinis

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Rangkaian gerbong kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) memasuki Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (6/7). LRT Jabodebek akan dioperasikan dengan sistem berbasis komunikasi sehingga dapat dioperasikan dari pusat kendali dan tanpa masinis.
12/7/2023, 18.09 WIB

Uji coba terbatas Light Rail Transit  atau LRT Jabodebek mulai dilakukan pada 12 Juli hingga 15 Agustus 2023. Uji coba dilakukan sebelum LRT Jabodebek diresmikan Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2023.  

Manajer Humas LRT Jabodebek, Kuswardojo mengatakan masyarakat yang ingin menjajal LRT harus mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui link yang akan disematkan di media sosial LRT Jabodebek. Link tersebut sudah dibagikan sejak 10 Juli 2023 dan saat ini pendaftarannya sudah ditutup. 

"Dalam satu hari kami menyiapkan empat perjalanan  untuk uji coba dengan 150 penumpang setiap perjalanannya," ujar Kuswardojo, saat ditemui rekan media di Jakarta, Kamis (6/7).

Dia mengatakan, pada uji coba LRT tersebut penumpang hanya bisa naik LRT Jabodebek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Titik keberangkatan LRT Jabodebek ditetapkan di Stasiun Harjamukti Cibubur, Stasiun Jatimulya Bekasi, dan Stasiun Dukuh Atas Jakarta. 

Berikut serba-serbi LRT Jabodebek:

1. Beroperasi tanpa masinis 

LRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebh tinggi dari MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel, yaitu generasi ke-3 atau GoA Level 3. Dengan teknologi ini, kereta dapat dioperasikan tanpa masinis.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, teknologi operasi LRT tanpa masinis justru akan lebih aman dibandingkan menggunakan sistem manual atau dengan pengemudi.

"Karena lebih dari 60% kecelakaan ada akibat faktor dari manusia yang merasa kelelahan dan sebagainya," ujar Kuswardojo saat ditemui awak media, di Jakarta, Kamis (6/7).

Selain itu, operator juga mengatur sistem keamanan LRT Jabodebek secara berlapis. Salah satunya batas kecepatan maksimum yang telah diatur.

Dengan begitu, jika LRT melaju lebih dari batas kecepatan yang ditentukan, maka sistem pengereman akan aktif secara otomatis. "Ketika dia berjalan lebih dari 80 km per jam, maka sistem akan rem sendiri," kata Kuswardojo. 

Kereta juga akan menyesuaikan dengan rangkaian lain yang berada di depannya. Tujuannyaagar  jarak antara satu rangkaian dengan rangkaian lainnya tetap stabil dan terjaga, “Misal ketika kereta di depan berjalan 60 km per jam, maka di belakangnya akan mengikuti sesuai kecepatan," ujarnya.

2. Melewati 18 Stasiun

Terdapat 18 stasiun yang akan dilewati LRT Jabodebek yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.

VP Coorparate Kereta Api Indonesia atau KAI Joni Martinus mengatakan, stasiun-stasiun tersebut memiliki fasilitas seperti lift, eskalator, tangga manual, toilet, PSD atau Platform Screen Door.

"Juga dipasang pemberitahuan di stasiun dan di dalam kereta otomatis yang dikendalikan dari pusat, hingga ruang pemeriksaan kesehatan untuk menunjang kenyamanan pelanggan,” kata Joni.

LRT direncanakan akan melayani penumpang mulai pukul 05.45 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Jam pelayanan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mengawali aktivitas di pagi hari sampai menjelang tengah malam.

3. Tarif LRT Akan Disubsidi

Saat uji coba, masyarakat bisa menjajal LRT Jabodetabek dengan tarif Rp 1 untuk pulang dan pergi. Untuk selanjutnya, tarif MRT akan diperkirakan menca[ai Rp 5.000 untuk jarak terdekat dan Rp 25.000 untuk jarak terjauh.

Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, mengatakan pemerintah berencana memberikan subsidi untuk tarif moda transportasi LRT Jabodebek sebesar 40% berdasarkan perhitungan jarak terjauh.

"Kami akan memberikan subsidi hampir 40%, ini perhitungan tarif terjauh. Namun saat ini masih dikoordinasikan oleh semua pihak yang terkait," ujar Adita kepada awak media saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/5).

Adita mengatakan, Kemenhub telah mengkalkulasikan besaran tarif untuk LRT Jabodebek. Besaran tarif LRT tersebut sudah dihitung berdasarkan kesanggupan untuk membayar atau willingness to pay, dan kemampuan masyarakat untuk membayar atau ability to pay.

Dia menuturkan, besaran tarif LRT nantinya akan ditetapkan dalam bentuk Peraturan Menteri Perhubungan. Tarif tersebut nantinya akan disertai unsur subsidi.

4. Akan Diperpanjang Hingga Manggarai

Adita mengatakan, Kemenhub akan memperpanjang jalur LRT dari stasiun Velodrome, Jakarta Timur, ke Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Proyek tersebut akan berlangsung pada tahun ini,

"Insya Allah akan dimulai proyeknya kemungkinan tahun ini atau tahun depan," ujar Adita kepada awak media saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/5).

Adita mengatakan, pihaknya sudah melakukan pembicaraan intens bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pj Gubernur. Menurutnya, proyek tersebut akan dilakukan secara bertahap.

5. Nilai TKDN Lebih dari 60%

Adita mengatakan, LRT Jabodebek merupakan karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri atau TKDN yang lebih dari 60%. “Termasuk kereta apinya yang dibuat oleh PT INKA," ujarnya.

Untuk diketahui, LRT Jabodebek akan menghubungkan Stasiun Dukuh atas Jakarta dengan Stasiun Harjamukti Cibubur dan Stasiun Jati Mulya Bekasi.

LRT ini dapat dilakukan dengan menggunakan Kartu Uang Elektronik atau KUE dari berbagai macam bank penyedia jasa layanan uang elektronik.

Reporter: Nadya Zahira