Marak Gerai Ritel Tutup, Konsultan Bagikan Rahasia Diserbu Pengunjung

Nadya Zahira/Katadata
Petugas keamanan melintas di gerai Transmart yang tutup di ITC Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (25/1).
Penulis: Nadya Zahira
Editor: Yuliawati
25/7/2023, 13.47 WIB

Beberapa pusat perbelanjaan sepi pengunjung hingga berujung tutup permanen. Padahal pusat perbelanjaan tersebut menyediakan berbagai aneka ragam produk dan juga wahana permainan.

Konsultan properti Jones Lang LaSalle atau JLL Indonesia mengungkapkan beberapa strategi untuk menarik pengunjung agar pusat perbelanjaan kembali pulih seperti sebelum pandemi Covid-19.

Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mengatakan untuk mengatasi kondisi mal yang sepi, maka pengembang atau operator mal/pusat perbelanjaan harus mengetahui sasaran konsumen.

Pengembang dan operator pusat perbelanjaan harus mengikuti dan paham tren gaya hidup konsumen. “Pertama, operator juga harus up to date untuk mengetahui tren apa yang sedang berkembang,” ujar Yunus dalam JLL Indonesia Media Briefing secara virtual, Selasa (25/7).

Dia mencontohkan, jika operator atau pengenbang mal menargetkan pasar milenial, maka perlu memperbanyak tenant yang berkaitan dengan milenial.

Kemudian, setelah paham tren dari target pasar, maka pengembang atau operator mal membuat strategi promosi agar bisa menarik target sesuai dengan yang diharapkan.

“Memang kuncinya adalah mengenai strategi tenancy mix dan mengetahui pasar mana yang mau dituju. Know your visitor, dan siapa sih target market?” ujar Yunus.

Berdasarkan data JLL Indonesia, total tambahan ruang pusat perbelanjaan di Jakarta sebesar 115.000 sqm. Sektor yang saat ini aktif berekspansi di tengah terbatasnya pusat perbelanjaan yakni sektor makanan dan minuman atau food and beverage/FnB dan entertainment.

Dua sektor tersebut sangat diminati dan dicari oleh masyarakat, karena saat ini masyarakat membutuhkan pengalaman berbelanja. “Tenant berusaha berkreasi agar bagaimana caranya menarik pengunjung,” kata Yunus.

Transmart Blok M Square Tutup Permanen

Pusat perbelanjaan Transmart sedang hangat dibicarakan oleh warganet di twitter karena beberapa gerainya sepi hingga tutup permanen. Kabar terbaru, gerai Transmart di Blok M Square tutup permanen.

Vice President Corporate Communication Trans Retail Indonesia Satria Hamid menyampaikan, pihaknya resmi menutup gerai Transmart cabang Blok M Square pada 31 Maret 2023.  Langkah ini diambil setelah berdiskusi secara intensif dengan manajemen pengelola Blok M Square.

“Pilihan ini merupakan hal yang tidak mengenakan namun tetap harus diambil, berdasarkan kepentingan bisnis yang win-win antar kedua belah pihak,” ujar Satria saat dihubungi Katadata.co.id, Senin (24/7).

Satria mengatakan, sebelum Transmart Blok M Square tutup, pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya dan kegiatan strategis untuk penyegaran toko diantaranya, resizing, adanya promosi yang signifikan dan berkelanjutan, kerja sama dengan landlord untuk menciptakan traffic builder termasuk kerja sama dengan komunitas.

KETERSEDIAAN KEBUTUHAN POKOK DI IBU KOTA (ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.)

Tak hanya itu, dia mengatakan pihak Transmart Blok M Square juga telah melakukan feedback analisa lebih lanjut yang mendalam, seperti terkait dengan perubahan perilaku konsumen yang mempengaruhi segmen pasar Transmart, utamanya di sekitar lokasi.

Menurut dia, dalam keadaan kondisi Transmart yang sedang sepi dan belum pulih sepenuhnya akibat dampak pandemi Covid-19, sangat wajar jika menutup permanen gerainya. Pasalnya, hal ini dilakukan untuk tetap mampu menciptakan efisiensi di internal perusahaannya dan tidak membebankan manajemen.

“Hal ini tidak hanya terjadi di sektor ritel saja, tetapi juga terjadi di hampir semua lini bisnis seperti restoran, hotel, mall, bengkel, salon, spa, dan lainnya,” kata Satria.

Dia mengatakan, tutup dan sepinya sejumlah gerai Transmart memang disebabkan karena pandemi yang secara langsung berpengaruh terhadap konsumen ke toko. “Karena mereka selama pandemi terbiasa untuk memesan sesuatu dari rumah atau online," ujar Satria

Namun demikian, Satria mengatakan, ke depan pihaknya akan tetap memperkuat gerai-gerai Transmart lainnya yang masih buka dan bertahan.

Upaya tersebut dilakukan dengan cara mencari peluang pasar sesuai dengan kearifan lokal di sekitar lokasi Transmart, menjadi trendsetter di wilayahnya berada, dan juga tetap membuka peluang untuk gerai-gerai di daerah yang potensial.

“Jadi kita tutup toko, namun tetap mencari area lain di daerah yang potensial untuk membuka toko di Semester kedua tahun ini atau di awal tahun 2024 nanti” kata dia.

Dia menyebutkan, adapun gerai Transmart yang masih buka di sejumlah Provinsi Kabupaten/Kota yakni, Bali, Kupang, Lombok, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi, Manado, Padang, Palembang, dan lainnya

Reporter: Nadya Zahira