Menhub Janji Perjalanan LRT Tak Akan Terganggu Kondisi Longspan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan alasan soal jembatan lengkung bentang panjang atau longspan Lintas Raya Terpadu (LRT) di persimpangan Kuningan merupakan. Budi mengatakan desain yang ada bukan solusi terbaik, namun diperlukan untuk mengatasi tantangan topografi di daerah tersebut.
Budi mengapresiasi desain longspan LRT tersebut walaupun kecepatan harus berkurang sekitar 50% saat melalui simpang Kuningan. Namun ia memperkirakan memperkirakan rata-rata kecepatan LRT dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun Dukuh Atas tetap mencapai 80 kilometer per jam.
"Di titik longspan Kuningan itu, kira-kira rata-rata kecepatan LRT separuhnya," kata Budi di Istana Kepresidenan, Kamis (3/8).
Budi mengatakan moda transportasi apapun wajib menurunkan kecepatannya saat melalui tikungan. Oleh karena itu, Budi berpendapat desain longspan LRT Kuningan tersebut patut mendapatkan apresiasi lantaran menjadi infrastruktur pertama di dunia.
Selain itu, Budi mencatat hampir seluruh atau sekitar 90% dari semua bagian konstruksi LRT dilakukan oleh anak bangsa. Budi berkomitmen akan terus meningkatkan performa LRT sepanjang Agustus 2023 sebelum beroperasi secara komersial.
"Bayangkan, konstruksi MRT masih bergantung dengan Jepang, Kereta Cepat masih bergantung pada Cina, konstruksi LRT ini sudah kita sendiri," katanya.
Budi juga menjanjikan waktu tempuh LRT di antara stasiun tidak akan berubah atau selama tiga menit. Selain itu, Budi berkomitmen waktu tempuh dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun Dukuh Atas akan selalu sama.
Budi mencatat waktu tempuh saat uji coba LRT dilakukan hari ini adalah 49 menit. Menurutnya, target akhir waktu tempuh LRT dari Cibubur hingga Dukuh Atas adalah 43 menit.
Artinya, waktu tempuh kedua daerah tersebut dapat ditekan lebih dari 50% dari saat ini sekitar 90 menit dengan kendaraan pribadi. "Target 43 menit enggak boleh goyang di semua perjalanan LRT," kata Budi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat memaklumi kesalahan desain yang terjadi pada longspan yang menghubungkan Gatot Subroto dan Kuningan. Jokowi mengatakan konstruksi LRT secara keseluruhan cukup baik dan aman.
"Semuanya direncanakan, semuanya dihitung. Semuanya pasti ada perencanaan, tapi di lapangan kadang-kadang bisa ada penyesuaian, itu biasa," kata Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Kamis (3/8).
Ia meminta masyarakat untuk memaklumi kesalahan tersebut karena pembangunan tersebut merupakan yang pertama dan dikerjakan oleh tenaga kerja lokal mulai dari pengadaan kereta hingga konstruksi jalur.
Meski demikian, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut telah menginstruksikan agar tetap dilakukan evaluasi terhadap longspan tersebut.