Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan hasil pertemuannya dengan CEO Tesla, Elon Musk, di Amerika Serikat pekan lalu. Luhut mengungkapkan Tesla menunda investasi di Indonesia hingga 2025.
Menurut Luhut, Elon Musk mengatakan padanya bahwa Tesla saat ini kelebihan produksi. Sementara permintaan sedang suram karena kondisi ekonomi global.
"Tesla tidak mau seperti General Motor yang bangkrut karena kelebihan pasokan produksi," kata Luhut pada akun resmi media sosialnya dikutip Selasa (15/8).
Luhut menyampaikan, Tesla tidak mau mengambil resiko investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Salah satunya adalah konflik antara Amerika Serikat dan Cina terkait Taiwan. Sebagai informasi, Taiwan memegang posisi penting dalam produksi Tesla karena memasok 75% dari komponen elektrik merek mobil listrik tersebut.
Alhasil, kata Luhut, Tesla menunda seluruh investasinya di bidang produksi. Selain di Indonesia, Tesla juga menunda investasi Gigafactory di Meksiko.
Dilansir dari Reuters, nilai investasi pembangunan fasilitas produksi Tesla di Mexico mencapai US$ 5 miliar atau setara Rp 76,61 triliun. Selain pabrik mobil, Tesla berencana melakukan investasi dalam bentuk pabrik baterai kendaraan listrik di Negeri Sombrero itu.
Investasi di Malaysia
Luhut tidak menampik jika Tesla akan melakukan investasi di negara lain di kawasan Asia tahun ini. Namun demikian, investasi tersebut ada pada bidang penjualan mobil.
"Investasi itu berbentuk agen penjualan mobil. Kita pun bisa jadi tempat investasi itu, tapi itu bukan tujuan kami," kata Luhut.
Pada Juli 2023, Tesla mengumumkan berinvestasi di Malaysia. Ekspansi ini merupakan tanggapan langsung terhadap prakarsa pemimpin global kendaraan baterai listrik yang diperkenalkan oleh Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia.
Dalam situs resmi Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia atau MIDA, pemerintah Malaysia memaparkan empat sotoran utama dari investasi Tesla di Malaysia. Berikut empat aktivitas investasi utama Tesla di Malaysia:
1. Kantor Pusat dan Pusat Layanan
Tesla akan mendirikan kantor pusat dan pusat layanan tercanggih di Cyberjaya, Selangor. Lokasi ini akan berfungsi sebagai pusat seluruh operasi perusahaan, pemasaran, pelatihan, dan aktivitas dukungan pelanggan. Selain itu, menjadi pusat pemeliharaan kendaraan yang dilengkapi dengan alat diagnostik canggih dan dikelola oleh teknisi Tesla yang terlatih. Hal ini demi menawarkan layanan purna jual kepada pelanggan.
2. Impor Kendaraan
Tesla berkomitmen untuk memperkenalkan jajaran kendaraan listriknya kepada konsumen Malaysia dengan menawarkan Model 3 dan Model Y ke pasar Malaysia. Perusahaan bertujuan untuk memenuhi beragam kebutuhan dan preferensi masyarakat Malaysia, dengan memperkenalkan lebih banyak model kendaraan listrik di masa mendatang.
Pelanggan Malaysia dapat mengakses situs resmi untuk memesan model yang diumumkan, dengan Model Y sudah tersedia di situs jejaring dengan harga bersaing mulai dari RM 199.000.
3. Jaringan Supercharger
Untuk mengatasi aspek infrastruktur pengisian daya, Tesla akan berinvestasi dalam membangun jaringan stasiun pengisian cepat dan pengisian reguler di seluruh lokasi strategis di Malaysia. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pengisian daya kepada pemilik kendaraan listrik, dan mendorong adopsi kendaraan listrik secara luas di negara tersebut.
4. Pusat Pengalaman
Tesla akan membangun pusat pengalamannya di area metropolitan utama di seluruh Malaysia, di mana pelanggan dapat menjelajah dan merasakan model kendaraan listrik terbaru secara langsung.
Pusat-pusat ini akan berfungsi sebagai ruang interaktif bagi calon pembeli untuk mendapatkan wawasan tentang manfaat mobilitas listrik dan menerima bantuan yang dipersonalisasi dari perwakilan penjualan Tesla.
Tesla Diskon Harga
Menurut Tech Crunch, pada Oktober 2022 Tesla memangkas harga mobil listriknya di sejumlah negara, termasuk Tiongkok, dalam rangka "perang harga" dengan para pesaingnya.
Pada Januari 2023, Tesla dikabarkan kembali memberi diskon untuk Model 3 dan Model Y di Tiongkok, dengan potongan antara 6% sampai 13,5% dari harga normal.
Strategi tersebut mendongkrak pengiriman mobil Tesla yang mencapai 422.875 unit pada kuartal I-2023. Pencapaian ini meningkat 36% dibanding kuartal I tahun lalu, sekaligus melampaui perkiraan Wall Street yang angkanya 420.000 unit.
Dalam periode sama, total produksi mobil listrik Tesla mencapai 440.808 unit, naik juga sekitar 44% dari kuartal I tahun lalu yang produksinya 305.407 unit.