Peletakan batu pertama alias groundbreaking Jalan Akses Pelabuhan Tanjung Priok Timur Baru akan terlaksana pada akhir 2023. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Helson Siagian menyebut persiapan pengadaan tanah dan pekerjaan konstruksi proyek sudah berjalan.
Proyek yang juga bernama New Priok Eastern Access (NPEA) itu nantinya akan mendukung konektivitas logistik nasional. Panjangnya sekitar 6,6 kilometer dengan nilai investasi Rp 6,6 triliun. NPEA akan terhubung dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang sudah lebih dulu selesai beroperasi.
Harapannya, akses dari Pelabuhan Tanjung Priok dengan kawasan industri Bekasi, Karawang, dan Purwakarta di Jawa Barat menjadi lebih mudah. "Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Helson usai Rapat Koordinasi Proyek Strategis Nasional (PSN) NPE) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/10).
Proyek ini nantinya semakin meneguhkan keberadaan Pelabuhan Tanjung Priok dan Terminal Kalibaru (New Priok) sebagai tulang punggung perekonomian dan sistem logistik nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Group Head Manajemen Proyek PT Pelindo Persero Wahyu Pradityo menyampaikan Pelindo bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera memulai pengadaan tanah pada zona darat untuk pembangunan NPEA.
Izin penetapan lokasi maupun persetujuan lingkungan dari Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) telah terbit. "Selanjutnya, kami (Pelindo) akan memulai konstruksi dari zona laut secara paralel dengan pembebasan lahan pada zona darat," kata Wahyu.