PT Jasa Marga Tbk memperkirakan lalu lintas pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 tidak akan sepadat Lebaran tahun ini. Sebab, volume lalu lintas pada saat Nataru 2023/2024 hanya akan naik 16% dibandingkan kondisi normal.
Operation and Maintenance Management Group Head JSMR Atika Dara Prahita mencatat volume lalu lintas pada lebaran 2024 naik hingga 25% dari kondisi normal. Dengan kata lain, VLL pada Nataru 2023/2024 lebih rendah sekitar 10% dari Lebaran 2023.
"Rasio kepadatan atau V/C ratio di Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat Lebaran 2023 itu sampai 70%. Pada Nataru 2023/2024, V/C ratio-nya hanya 60%," kata Atika kepada Katadata.co.id, Kamis (14/12).
Tol Jakarta-Cikampek akan memiliki V/C ratio tertinggi dibandingkan ruas tol milik perseroan lainnya. Dalam paparan JSMR, sebagian besar atau 47% kendaraan yang keluar dari Jabodetabek selama Nataru 2023/2024 menuju arah timur.
Secara rinci, total kendaraan yang akan melalui tol tersebut mencapai 1,34 juta unit atau naik 26,2% dibandingkan Oktober 2023. Peningkatan VLL terbesar diperkirakan terjadi pada Jalan Tol Trans Jawa atau sekitar 40% dari hari biasa menjadi sekitar 711 ribu unit
Rasio kepadatan di Tol Japek saat Nataru dapat lebih rendah dari Lebaran 2023 karena bantuan pemerintah. Atika menyebut pemerintah telah menambah satu lajur di masing-masing jalur tol tersebut untuk meningkatkan kapasitas tampung.
Di samping itu, kepolisian sudah menyiapkan skema contra-flow untuk menjaga V/C ratio Tol Japek tidak menembus 70%. "Selain itu, kami akan fokus menjaga lalu lintas di Kilometer 66 Tol Cipularang," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan jumlah pergerakan masyarakat pada libur Nataru akan naik 143% secara tahunan. Jumlahnya mencapai 107,63 juta orang.
Tujuan sebagai besar atau 45,29% dari angka itu adalah untuk mengunjungi tempat wisata. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kendaraan pribadi masih menjadi pilihan masyarakat.
Rinciannya, sebanyak 35% pelancong memakai mobil pribadi dan sepeda motor 17%. "Berkaitan dengan keselamatan, penggunaan sepeda motor sebanyak 17% ini bukan jumlah yang sedikit," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR pada 21 November lalu.