Pemerintah akan Impor 150.000 Ton Daging Kerbau dari India

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
Pekerja menunjukkan daging beku impor asal India yang tiba di New Priok Container Terminal One (NCPT1), Jakarta, Sabtu (5/3/2022). Menurut data dari BULOG, sekitar 60 persen dari jumlah total kontrak tahap pertama yang berjumlah 20 ribu ton daging kerbau beku asal India tersebut didatangkan untuk memenuhi kenaikan permintaan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2022.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
19/12/2023, 17.23 WIB

Badan Pangan Nasional atau Bapanas berencana mengimpor 150.000 ton daging kerbau dari India. Langkah tersebut bertujuan untuk memperkuat stok dan harga daging di dalam negeri.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, stabilisasi harga daging di pasar lokal membutuhkan dukungan negara sahabat. Ia menekankan, pasokan daging di dalam negeri harus berasal dari sumber terbaik dengan harga kompetitif. 

"Kita ketahui bersama Pemerintah India masih menerapkan pembatasan perdagangan. Penguatan stok beras dari india akan terus kami proses. Di samping itu, kami juga dorong pemenuhan ketersediaan daging kerbau sebanyak 150.000 ton," kata Arief dalam keterangan resmi, Selasa (19/12).

Arief belum merinci rencana realisasi impor daging kerbau tersebut. Adpun Berdasarkan data Bapanas, rata-rata nasional harga daging sapi murni stabil di angka Rp 134.000 per kg sejak November 2023. Hari ini, Selasa (19/12), harga daging sapi murni telah mencapai Rp 134.220 per kg.

Harga daging sapi murni tertinggi ditemukan di Kalimantan Utara atau senilai Rp 164.960 per kg. Sementara itu, harga terendah ada di Maluku, yakni Rp 110.410 per kg.

Pemerintah melalui Perum Bulog telah mengimpor daging kerbau beku sejumlah 100.000 ton sepanjang tahun ini. Daging tersebut bertujuan sebagai pilihan alternatif dalam menjaga stabilitas harga daging sapi.

Budi Waseso atau Buwas saat masih menjabat sebagai direktur utama Bulog sebelumnya mengatakan bahwa daging kerbau impor tersebut akan dijual ke konsumen sebesar Rp 85.000 - Rp 90.000 per kilogram (kg). Daging impor akan didistribusikan ke ritel-ritel modern dan pasar tradisional dalam kemasan per 1 kg.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengestimasi produksi daging sapi dan kerbau Indonesia mencapai 425.980 ton pada 2021. Pulau Jawa berkontribusi terbesar terhadap produksi ini.

Pulau Jawa memproduksi 254.710 ton daging sapi dan kerbau sepanjang 2021. Jawa Timur menjadi provinsi terbesar dengan produksi 149.410 ton. Selanjutnya, Pulau Sumatra memproduksi 71.040 ton daging. Lampung menjadi provinsi Sumatra dengan produksi terbanyak yaitu 17.930 ton.

Bali dan Nusa Tenggara memproduksi 54.750 ton daging. Nusa Tenggara Barat memproduksi 21.620 ton daging. Lalu, Sulawesi memproduksi 32.410 ton, Kalimantan sebesar 9.550 ton, dan Maluku & Papua memproduksi 3.520 ton.

Reporter: Andi M. Arief