Emiten yang memasarkan koper AirWheel, PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk alias TOOL, menyebut produknya telah memenuhi spesifikasi dan persyaratan yang diatur oleh Asosiasi Transportasi Udara Indonesia (IATA). Karena itu, perusahaan meyakini koper robotiknya aman apabila masuk dalam kabin pesawat.
"Koper AirWheel (smart luggage) telah memiliki sertifikat keamanan internasional, seperti CE, MSDS, ROHS, UN 38.3, IC, IEC sehingga terhadap keamanan koper, kelistrikan, dan baterai telai diakui melalui sertifikat tersebut," kata Direktur Utama TOOL Ronald Hartono Tan dalam keterangan resminya, Kamis (18/1).
Perusahaan yang bergerak di bidang penjualan perkakas dan alat rumah tangga tersebut berkomitmen memasarkan produk sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Keamanan dan keselamatan menjadi prioritas TOOL.
Sebelumnya, ramai di media sosial TikTok seorang penumpang maskapai penerbangan Citilink yang tidak dapat membawa koper AirWheel-nya ke dalam kabin pesawat. “Sudah pakai satu hingga dua tahunan biar tidak terlalu capek di bandara karena sering keluar kota, malah sekarang, 2024, dilarang,” tulis akun @febriansyahputra_24, pada Jumat (12/1).
Menanggapi hal itu, Ronald mengatakan, informasi yang beredar tidak berpengaruh terhadap kinerja perseroan. Pasalnya, pihak maskapai pun telah memberikan klarifikasi dengan jelas.
TOOL berencana membuka toko luring (offline) AirWheel pada 2024. Berdasarkan laporan keuangan per September 2023, penjualan koper AirWheel TOOL melesat 34% secara tahunan menjadi Rp 49,35 miliar dari sebelumnya Rp 16,27 miliar per September 2022.
Dalam laman resminya, Citilink menuliskan sejumlah syarat agar penumpang dapat membawa koper robotiknya ke dalam pesawat. Pertama, AirWheel yang bisa masuk kabin hanya yang memiliki baterai lithium yang bisa dilepas-pasang sesuai regulasi IATA.
Kedua, dimensi Airwheel harus sesuai dengan aturan bagasi kabin. Untuk Airbus A320 dimensinya dengan panjang 56 sentimeter (cm), lebar 36 cm, tinggi 23 cm, dan berat maksimal 7 kilogram (kg). Lalu, untuk pesawat ATR 72-600 dimensinya panjang 41 cm, lebar 34 cm, dan tinggi 17 cm dengan berat maksimal 7 kg.
Ketiga, baterai lithiumnya berkapasitas 100 Watt jam (Wh) atau 2 gram bisa masuk ke kabin pesawat dengan maksimal 15 perangkat elektronik portabel (PED) atau 1 perangkat medis elektronik portabel (PMED).
Keempat, baterai lithium-nya berkapasitas dari 100 hingga 160 Wh. Kelima, baterai lithium berkapasitas lebih dari 160 Wh harus disiapkan dan diangkut sebagai kargo sesuai dengan Peraturan Barang Berbahaya IATA.