Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengkritik kritik kerja Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Luhut menyebut Tom gagal menyelesaikan program perizinan satu atap atau online single submission (OSS).
"Waktu Anda di BKPM, apa yang anda lakukan coba, Anda kan ditugasin OSS. Saya ingat betul Anda curhat ke saya. Sampai Anda meninggalkan kabinet, tidak pernah selesai. Kami yang selesaikan," ujar Luhut melalui akun Instagramnya, seperti dikutip Kamis (25/1).
OSS diluncurkan saat BKPM masih dipimpin oleh Tom Lembong pada 9 Juli 2018. Namun demikian, OSS belum berjalan sempurnah hingga akhir tahun lalu.
Pada November 2023, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan masih belum sempurnanya sistem OSS. Menurut dia, tersendatnya pengembangan sistem tersebut salah satunya karena terdapat dua kementerian yang sistemnya belum terkoneksi. Kementerian tersebut, yaitu Kementerian tersebut, yaitu Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri.
Luhut juga menjawab tudingan Tom Lembong terkait anjloknya harga nikel, antara lain akibat kebijakan hilirsasi pemerintah. Ia juga membantah bahwa Tesla di Cina kini tak lagi menggunakan nikel sebagai bahan baku baterai listrik.
"Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100% LFP untuk mobil listriknya. Mereka masih tetap menggunakan nikel berbasis baterai,” ujar Luhut, sebagaimana dikutip di akun instagram pribadinya, Kamis (25/1).
Sebelumnya, pada sesi debat cawapres keempat, calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menuduh Tom Lembong membuat kebohongan publik. Tuduhan itu terkait dengan pernyataan Tom bahwa pabrikan asal AS, Tesla tak menggunakan nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik.
"Tesla enggak pakai nikel itu kebohongan publik. tesla itu pakai nikel dan Indonesia punya cadangan nikel terbesar, itu kekuatan kita," ujar Gibran dalam debat cawapres, Senin (22/1).